You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB II<br />
INDUSTRI GULA DAN PERMASALAHANNYA<br />
2.1. Sekilas Mengenai Komoditi <strong>Gula</strong><br />
<strong>Gula</strong> terdiri dari beberapa jenis yang dilihat dari keputihannya melalui standar<br />
ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis). Semakin<br />
putih gula maka semakin kecil nilai ICUMSA dalam skala international unit (IU) seperti<br />
berikut ini.<br />
2.1.1. Raw Sugar<br />
Raw Sugar adalah gula mentah berbentuk kristal berwarna kecoklatan<br />
dengan bahan baku dari tebu. Untuk mengasilkan raw sugar perlu dilakukan<br />
proses seperti berikut : Tebu → Giling → Nira → Penguapan → Kristal Merah<br />
(raw sugar) 4 . Raw Sugar ini memiliki nilai ICUMSA sekitar 600 - 1200 IU 5 . <strong>Gula</strong><br />
tipe ini adalah produksi gula “setengah jadi” dari pabrik-pabrik penggilingan<br />
tebu yang tidak mempunyai unit pemutihan yang biasanya jenis gula inilah yang<br />
banyak diimpor untuk kemudian diolah menjadi gula kristal putih maupun gula<br />
rafinasi.<br />
2.1.2. Refined Suga/<strong>Gula</strong> Rafinasi<br />
Refined Sugar atau gula rafinasi merupakan hasil olahan lebih lanjut<br />
dari gula mentah atau raw sugar melalui proses Defikasi yang tidak dapat<br />
langsung dikonsumsi oleh manusia sebelum diproses lebih lanjut. Yang<br />
membedakan dalam proses produksi gula rafinasi dan gula kristal putih yaitu<br />
gula rafinasi menggunakan proses Carbonasi sedangkan gula kristal putih<br />
menggunakan proses sulfitasi.<br />
<strong>Gula</strong> rafinasi memiliki standar mutu khusus yaitu mutu 1 yang memiliki<br />
nilai ICUMSA < 45 dan mutu 2 yang memiliki nilai ICUMSA 46-80 6 . <strong>Gula</strong> rafinasi<br />
inilah yang digunakan oleh industri makanan dan minuman sebagai bahan baku.<br />
Peredaran gula rafinasi ini dilakukan secara khusus dimana distributor gula<br />
rafinasi ini tidak bisa sembarangan beroperasi namun harus mendapat<br />
4 Dikutip dari Artikel dalam website resmi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat tanggal 22 Juli<br />
2008 dengan judul “<strong>Gula</strong> Rafinasi” yang ditulis oleh Rina Kusrina.<br />
5 Hasil diskusi dengan Direktorat Jenderal <strong>Industri</strong> Makanan dan Minuman, Departemen<br />
Perindustrian di KPPU pada tanggal 15 Maret <strong>2010</strong>.<br />
6 Idem 5<br />
5