Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dana talangan tersebut akan memperoleh margin Rp 1.200 per kg untuk setiap gula<br />
yang dilelang. Apabila ini berlaku untuk seluruh gula petani maka mereka akan<br />
memperoleh keuntungan tambahan sebesar Rp 1,026 Triliun. Hal ini menjadi<br />
keuntungan tambahan pedagang yang menjadi penyedia dana talangan di luar margin<br />
distribusi yang juga mereka peroleh.<br />
Keberadaan keuntungan ini bisa menjadi ekonomi biaya tinggi yang seharusnya<br />
bisa mereduksi harga gula di tangan masyarakat atau menjadi milik petani tebu.<br />
Kondisi tersebut semata-mata disebabkan oleh kebijakan yang ditujukan untuk<br />
melindungi petani dengan mengundang para penyedia dana talangan. Sesungguhnya<br />
apabila pemerintah dapat menjamin bahwa harga gula berada di atas harga dasar gula<br />
yang ditetapkan, maka kebijakan dana talangan tidak diperlukan asalkan petani dapat<br />
sesegera mungkin memperoleh uang tunai setelah proses giling dilaksanakan. Berikut<br />
gambarannya.<br />
Gambar 4.3. Proses Dana Talangan<br />
<strong>Gula</strong><br />
Digiling<br />
Di PG<br />
BUMN<br />
30%<br />
BUMN<br />
Dilelang<br />
Harga<br />
Terbentuk<br />
Talangan<br />
Harga Lelang<br />
– HDG<br />
Positif<br />
Petani<br />
Tebu<br />
60% 40 %<br />
Dari gambar diatas, gula milik petani yang digiling di pabrik gula milik BUMN<br />
akan diserahkan kepada BUMN sekitar 30%nya. Pembentukan harga awal gula adalah<br />
pada saat lelang. Jika harga lelang lebih besar daripada harga dasar gula, maka<br />
selisihnya akan dibagi dengan porsi 60% untuk petani dan 40% untuk investor karena<br />
telah memberikan dana talangan kepada petani.<br />
53