20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dana talangan tersebut akan memperoleh margin Rp 1.200 per kg untuk setiap gula<br />

yang dilelang. Apabila ini berlaku untuk seluruh gula petani maka mereka akan<br />

memperoleh keuntungan tambahan sebesar Rp 1,026 Triliun. Hal ini menjadi<br />

keuntungan tambahan pedagang yang menjadi penyedia dana talangan di luar margin<br />

distribusi yang juga mereka peroleh.<br />

Keberadaan keuntungan ini bisa menjadi ekonomi biaya tinggi yang seharusnya<br />

bisa mereduksi harga gula di tangan masyarakat atau menjadi milik petani tebu.<br />

Kondisi tersebut semata-mata disebabkan oleh kebijakan yang ditujukan untuk<br />

melindungi petani dengan mengundang para penyedia dana talangan. Sesungguhnya<br />

apabila pemerintah dapat menjamin bahwa harga gula berada di atas harga dasar gula<br />

yang ditetapkan, maka kebijakan dana talangan tidak diperlukan asalkan petani dapat<br />

sesegera mungkin memperoleh uang tunai setelah proses giling dilaksanakan. Berikut<br />

gambarannya.<br />

Gambar 4.3. Proses Dana Talangan<br />

<strong>Gula</strong><br />

Digiling<br />

Di PG<br />

BUMN<br />

30%<br />

BUMN<br />

Dilelang<br />

Harga<br />

Terbentuk<br />

Talangan<br />

Harga Lelang<br />

– HDG<br />

Positif<br />

Petani<br />

Tebu<br />

60% 40 %<br />

Dari gambar diatas, gula milik petani yang digiling di pabrik gula milik BUMN<br />

akan diserahkan kepada BUMN sekitar 30%nya. Pembentukan harga awal gula adalah<br />

pada saat lelang. Jika harga lelang lebih besar daripada harga dasar gula, maka<br />

selisihnya akan dibagi dengan porsi 60% untuk petani dan 40% untuk investor karena<br />

telah memberikan dana talangan kepada petani.<br />

53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!