20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dari gambaran diatas, diketahui bahwa dalam kebijakan saat ini,<br />

pasokan gula diatur dengan sangat ketat dimana pasokan alternatif lainnya<br />

seperti gula rafinasi dan gula impor diatur/dilarang untuk masuk ke pasar<br />

konsumsi maupun industri pengguna. Sehingga pasokan gula konsumsi<br />

sesungguhnya dilakukan oleh produsen dalam negeri sendiri. Sementara proses<br />

yang terjadi selanjutnya adalah proses distribusi dengan menggunakan sistem<br />

mekanisme pasar, dimana siapa saja dapat terlibat dalam perdagangan gula.<br />

Tetapi mekanisme ini menjadi terdistorsi, mengingat hanya pelaku usaha<br />

dengan keunggulan kompetitif yang bisa terlibat. Dan hal tersebut lebih<br />

merupakan pelaku usaha penyedia dana talangan.<br />

4.2. Analisa Perilaku<br />

Dilihat dari pola pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku usaha, terlihat<br />

bahwa terdapat kebebasan yang besar untuk memasarkan gula. Para pelaku usaha<br />

memiliki kebebasan sebagaimana terjadi dalam proses interaksi pasar seperti biasa.<br />

Sangat sulit untuk dilakukan pengaturan oleh pelaku usaha mengingat setiap<br />

produsen/pelaku usaha memiliki kebebasan tersebut. Dalam kondisi kebijakan yang<br />

telah diungkapkan di atas, justru kebebasan inilah yang sesungguhnya mendorong<br />

kenaikan harga gula, karena mereka meyakini supply sepenuhnya ada di tangan<br />

mereka.<br />

Dalam perkembangan gula nasional, pasar gula bergerak sangat dinamis dengan<br />

kecenderungan naik terus sampai dengan bulan Februari <strong>2010</strong>. Keoligopolian, ternyata<br />

tidak menyebabkan pengaturan gampang dilakukan. Beberapa pelaku usaha dengan<br />

kebebasan tinggi seperti Sugar Group, Gunung Madu dan beberapa pelaku usaha<br />

lainnya dengan mudah menyesuaikan diri dengan pasar.<br />

Berdasarkan data yang tersedia, gambaran bahwa harga akhir gula banyak<br />

didrive oleh harga lelang gula dan harga gula impor internasional sangat nyata yang<br />

terlihat dari pergerakan margin di tingkat distribusi yang senantiasa konsisten berada<br />

di kisaran Rp 1.500-2.000 per kg. Harga Dasar <strong>Gula</strong> (HDG) dan harga lelang gula seolah<br />

menjadi sinyal nyata, pada harga berapa harga gula akan dilepas.<br />

Perkembangan di akhir Maret 2009 semakin memperkuat fakta bahwa<br />

mekanisme pasar sulit untuk diatur, terutama saat harga gula dunia mulai turun<br />

kembali seperti di awal yakni di kisaran US $ 500/metrik ton. Para pelaku usaha yang<br />

rupanya diberi beban oleh pemerintah untuk melakukan impor gula, sulit melepas gula<br />

50

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!