20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2.5.2. Tidak Efisiennya Jalur Distribusi<br />

Setelah beberapa faktor diatas yang menyebabkan tingginya harga gula<br />

di saat awal pembentukan harga, kemudian yang berikutnya terjadi adalah<br />

jalur distribusi gula yang tidak efisien.<br />

Tabel 2.9. Struktur Dalam <strong>Industri</strong> <strong>Gula</strong><br />

No Posisi Pelaku Usaha Struktur<br />

1 Produsen Oligopoli<br />

2 Distributor Oligopoli<br />

3 Sub Distributor Banyak pelaku usaha terlibat<br />

4 Grosir Retailer Banyak pelaku usaha terlibat<br />

Seperti yang digambarkan diatas, produsen dan distributor gula<br />

merupakan oligopolis dimana hanya sedikit pemain yang terlibat. Pada sisi<br />

produsen, pemain utama terdiri dari Sugar Group dan BUMN perkebunan<br />

berskala besar seperti PTPN IX, XI dan RNI. Sedangkan distributor gula dikuasai<br />

oleh beberapa pedagang besar yang terkenal dengan sebutan ‘8 samurai’.<br />

Berbeda dengan sisi sub distributor maupun grosir/ritel dimana banyak pelaku<br />

usaha yang terlibat didalamnya. Dengan struktur yang seperti itu maka wajar<br />

jika stok gula hanya dikuasai oleh beberapa pelaku/pedagang saja. Dengan<br />

kekuatan pedagang itulah maka mereka kemudian tahu bahwa hanya mereka<br />

yang akan memasok gula ke masyarakat.<br />

Gambaran di bawah ini menunjukkan bahwa selisih harga antara harga<br />

lelang dengan harga ritel gula.<br />

Gambar 2.8.<br />

Perbandingan Harga Ritel & harga Lelang Tahun 2009<br />

12000<br />

10000<br />

8000<br />

Rp/Kg<br />

6000<br />

4000<br />

2000<br />

0<br />

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov<br />

Harga retail<br />

Harga lelang<br />

23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!