You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
kriminal<br />
Ustaz Mika bersama<br />
personel grup Debu.<br />
istimewa<br />
Mika kini sudah menjadi tersangka karena melanggar<br />
Pasal 290 KUHP. Ia diperiksa pada 26 November.<br />
Saat itu polisi juga memanggil saksi, yakni Riri dan<br />
Cahyo, guru komputer di yayasan itu. Namun sang ustaz<br />
tidak ditahan dengan alasan belum mendapatkan<br />
bukti yang cukup.<br />
“Berkas tersangka sudah diberikan ke Kejaksaan<br />
Jakarta Selatan,” kata Kasubag Humas Polres Jakarta<br />
Selatan, Kompol Aswin kepada majalah detik.<br />
Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist<br />
Merdeka Sirait juga protes dengan penerapan Pasal<br />
290 KUHP yang diterapkan polisi untuk menjerat<br />
Mika. Sebab pasal perbuatan cabul itu kemungkinan<br />
akan diarahkan menjadi perbuatan suka sama suka.<br />
Seharusnya polisi menjerat dengan UU Perlindungan<br />
Anak, khususnya Pasal 28.<br />
“Kalau sudah tersangka dalam konteks UU Perlindungan<br />
Anak yang lex specialist itu sudah seharusnya<br />
ditahan. Oleh karena itu saya mengira, Polres Jakarta<br />
Selatan salah menerapkan itu,” ujar Arist kepada majalah<br />
detik.<br />
Sayangnya, sampai saat ini Mika belum mau memberikan<br />
tanggapan. Ustaz jablay itu saat disambangi di<br />
Istana Yatim tidak tampak. Seorang pengurus yayasan<br />
yang ditemui majalah detik enggan memberitahu<br />
keberadaan Mika. (den/IYe)<br />
Majalah detik 24 - 30 desember 2012