10.03.2013 Views

20121224_MajalahDetik_56

20121224_MajalahDetik_56

20121224_MajalahDetik_56

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

seni hiburan MusiK<br />

elamat malam, Jakarta!” Kalimat dalam bahasa Indonesia<br />

itu diserukan Sting semunculnya di panggung.<br />

Waktu menunjukkan pukul 20.45 WIB, mundur 45 menit<br />

dari jadwal. If I Ever Lose My Faith in You menggebrak<br />

tanpa ada pengantar lagi, membuat Mata Elang<br />

International Stadium (MEIS), Jakarta seketika bergemuruh<br />

oleh histeria 8.000 penonton. Inilah konser penutup<br />

tahun yang sudah berbulan-bulan dinanti, Sting<br />

Back to Bass, 15 Desember 2012. Back to Bass adalah<br />

rangkaian tur dunia memperingati 25 tahun Sting bermusik<br />

sebagai musisi solo. Delapan belas tahun lalu,<br />

dia pernah juga menggelar konser di Jakarta, dalam<br />

Ten Summoner’s Tales Tour.<br />

Sabtu malam lalu, mengenakan kaus abu-abu, celana<br />

jeans hitam, dan berselempangkan Fender Precision<br />

Bass yang cat bodi atasnya aus tergesek tangan,<br />

Sting menyuguhkan penampilan yang solid, efektif,<br />

dan tanpa diberati “aksesoris”. Hanya lima musisi yang<br />

mengiringinya di panggung: Dominic Miller (gitar), David<br />

Sancious (keyboard), Vinnie Colaiuta (drum), Peter<br />

Tickell (biola), dan Jo Lawrie (backing vocal).<br />

Semua aransemen persis seperti yang kita kenal<br />

selama ini. Lihat saja, begitu David memainkan intro<br />

Every Little Things She Does Is Magic yang jadi lagu ke-<br />

2, seketika itu juga kor penonton berlanjut. Tanpa jeda,<br />

single monumental The Police yang dirilis pada 1981<br />

Majalah detik 24 - 30 desember 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!