You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Fokus<br />
darurat atc bandara<br />
Dahlan Iskan<br />
ANTAR/Audy Alwi<br />
Saat itu, Minggu 16 Desember 2012, Dahlan usai<br />
berkunjung ke sebuah pesantren di Sumenep, Jawa<br />
Timur. Pak Menteri harus terbang ke Pontianak untuk<br />
meresmikan groundbreaking kebun pangan.<br />
Sore itu, ia pun melakukan perjalanan dengan menumpang<br />
pesawat Garuda Indonesia dari Bandara<br />
Juanda, Surabaya.<br />
Pesawat take off sekitar pukul 16.30 WIB dan dijadwalkan<br />
landing di Bandara Internasional Soekarno-<br />
Hatta pada pukul 17.40 WIB. Selanjutnya, ia akan meneruskan<br />
perjalanan ke Kalimantan Barat pada pukul<br />
18.15 WIB.<br />
Ditemani Kepala Humas BUMN Faisal Halimi, Dahlan<br />
duduk di kelas ekonomi dengan nomor 6C. Penerbangan<br />
sore itu awalnya berlangsung lancar. Cuaca di<br />
luar jendela pesawat cerah. Ia asyik mengobrol dengan<br />
para penumpang yang duduk sebaris dengannya.<br />
Di tengah perbincangan hangat itu, tiba-tiba pilot<br />
mengumumkan ihwal penting. Pesawat putus komunikasi<br />
dengan radar bandara tujuan. Saat itu,<br />
pesawat sedang berada di langit Indramayu,<br />
Jawa Barat. Penumpang diminta tetap<br />
tenang. Namun, ada juga yang gelisah<br />
dan cemas.<br />
Seorang pramugari mendekati<br />
Dahlan. Menteri yang<br />
suka bersepatu kets itu<br />
diberi tahu kalau radar<br />
Bandara Soekarno-Hatta<br />
rusak. Ia tentu saja kaget.<br />
Lantas ia bangkit dari tempat<br />
duduknya menuju ke ruang<br />
pilot (kokpit). ”Apa yang tengah<br />
terjadi?” tanyanya pada pilot.<br />
Sang pilot belum tahu akan memutuskan<br />
apa akibat matinya radar itu. Pesawat<br />
Majalah detik 24 - 30 desember 2012