10.03.2013 Views

20121224_MajalahDetik_56

20121224_MajalahDetik_56

20121224_MajalahDetik_56

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

interview<br />

Intimidasi<br />

itu saat Pak<br />

Habibie mau<br />

jadi presiden.<br />

Senjata masuk<br />

sampai ke<br />

rumah beliau,<br />

ada saksinya,<br />

tapi itu tidak<br />

boleh kita<br />

tampilkan.<br />

Tap untuk mendengarkan<br />

Tap untuk mendengarkan<br />

Itu hanya kompilasi dari berbagai macam orang yang<br />

mencoba menjegal Pak Habibie, ada yang menjilat Pak<br />

Habibie, ada banyak sekali, kita kompilasikan lalu kita<br />

fiksikan dalam satu karakter Sumohadi. Ada yang dari<br />

sipil, pengusaha, dari angkatan, bermacam-macam,<br />

mereka menggunakan berbagai macam cara, termasuk<br />

wanita. It’s real.<br />

Bentuk intimidasi terhadap Habibie seperti apa?<br />

Intimidasi itu saat Pak Habibie mau jadi presiden.<br />

Senjata masuk sampai ke rumah beliau, ada saksinya,<br />

tapi itu tidak boleh kita tampilkan. Adegan itu sangat<br />

dramatis sebenarnya, tapi kita tidak mau membuat<br />

film yang akan menyinggung perasaan orang lain,<br />

salah satu calon presiden kita.<br />

Apa benar itu bagian yang menjadi pemicu sakit Ibu<br />

Ainun?<br />

Setelah kejadian itu Ibu Ainun langsung dibawa ke Istana<br />

Negara. Beliau menyaksikan bagaimana Pak Habibie<br />

bernegosiasi dengan pasukan hitam, saya tidak<br />

menyebut namanya, di buku ada. Itu yang membuat<br />

struktur dramatis dari filmnya. Puncak dan trigger Ibu<br />

Ainun sakit di situ. Ditambah lagi peristiwa lepasnya<br />

Timor Timur. Kalau mau komersial, klimaks itu ada di<br />

ketika rumahnya dikepung.<br />

Apakah benar Habibie menghadapi todongan senjata?<br />

Bagaimana sikapnya?<br />

Sikap beliau memang sangat perhitungan. Setiap<br />

menghadapi situasi apa pun beliau selalu kalkulatif.<br />

Persentasenya begini, begini, begini, langsung terhitung.<br />

Termasuk keputusan untuk tidak lagi menjadi<br />

presiden. Itu adalah keputusan yang sangat kalkulatif<br />

sekali. Pada saat itu situasinya menggunakan polling,<br />

Orde Baru itu maunya dihilangkan semua. Dan dia<br />

adalah bagian dari anak emas Orde Baru, mau tidak<br />

mau harus hilang. Daripada dihilangkan beliau memilih<br />

lebih baik mundur. (sIl/Iye)<br />

Majalah detik 24 - - 30 desember 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!