Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
internasional<br />
Berondongan<br />
peluru terdengar<br />
seperti suara panci<br />
yang beradu.<br />
taK ada yang tahu apa yang ada dalam pikiran<br />
Adam, Jumat 14 Desember pagi itu. Ia memulai<br />
harinya dengan menembak ibunya di kepala.<br />
Dengan mengenakan kemeja hitam lengkap<br />
dengan rompi antipeluru, ia kemudian mengendarai<br />
mobil menuju SD Sandy Hook.<br />
Tak lupa ia mempersenjatai diri dengan pistol semiotomatis<br />
Sig Sauer dan Glock milik ibunya. Ia juga<br />
membawa sebuah senapan Bushmaster kaliber 0.223.<br />
Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, Adam tiba di<br />
bekas sekolahnya itu. Ia langsung menerobos masuk<br />
dan menembaki gerbang sekolah yang memiliki sekitar<br />
700 siswa itu. Adam kemudian menuju kantor kepala<br />
sekolah, dan mulai menembak membabi buta dengan<br />
menggunakan dua pistol semiotomatis. Sedangkan<br />
senapan ditinggalnya di dalam mobil.<br />
Sejumlah guru mencoba melindungi murid-muridnya<br />
dengan menutup pintu dan menyuruh murid-murid<br />
tiarap serta berlindung di pojok ruang kelas. “Berondongan<br />
peluru terdengar seperti suara panci yang<br />
beradu,” ujar seorang murid.<br />
Kepala Sekolah SD Sandy Cook, Dawn Hochsprung<br />
yang mencoba menghalangi aksi Adam, akhirnya rebah<br />
dengan tubuh yang koyak-moyak oleh terjangan<br />
peluru. Polisi baru tiba di lokasi setelah Adam menghentikan<br />
aksinya dan mengakhiri hidupnya.<br />
Dari dua kelas, polisi menemukan 18 jasad anak dan<br />
enam orang dewasa. Dua anak lainnya, yang masih<br />
bernapas segera dilarikan ke rumah sakit. Namun<br />
nyawanya tak terselamatkan.<br />
Siswa yang selamat, masih terlihat shock saat dituntun<br />
berjalan menuju stasiun pemadam kebakaran<br />
Sandy Hook. Di sana telah menunggu orang tua mereka,<br />
yang juga tak kalah shock. Saat melewati ruang<br />
kepala sekolah, mereka diminta memejamkan mata<br />
agar tak menyaksikan jejak pembantaian itu. Di ruang-<br />
Majalah detik 24 - 30 desember 2012