10.03.2013 Views

20121224_MajalahDetik_56

20121224_MajalahDetik_56

20121224_MajalahDetik_56

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Fokus<br />

darurat atc bandara<br />

Deputi Senior GM PT. Angkasa<br />

Pura (AP) 2, Priyono Wodjo<br />

(kanan) bersama Sekretaris AP<br />

2, Trisno Haryadi (tengah) dan<br />

General Manager Air Traffic<br />

Controler (ATC) AP 2, Budi<br />

Hendro (kiri).<br />

ANTARA/lucky.R<br />

dengan pilot memang putus, tetapi bisa pulih lebih cepat<br />

dibanding reparasi radar. “Frekuensinya ada lagi,”<br />

kata dia.<br />

Menurut Presiden Indonesia Air Traffic Controllers<br />

Association (IATCA), I Gusti Ketut, pergantian sistem<br />

dari radar ke nonradar membutuhkan effort yang luar<br />

biasa. Sebab, traffic pesawat terbang jauh sebelumnya<br />

telah diatur dengan radar. “Nah, begitu ‘blek’, mati,<br />

semuanya ini harus diatur kembali dalam secepat itu<br />

dalam nonradar,” katanya.<br />

Matinya komunikasi tak hanya terjadi antara menara<br />

dengan pilot, tapi antara ATC dengan bandara-bandara<br />

di luar Jakarta. Biasanya, bila ada masalah, ATC<br />

Soekarno-Hatta akan berkoordinasi dengan bandara<br />

lain dengan sambungan telepon. “Kemarin direct<br />

speak juga sempat mati,” kata Ketua IATCA Jakarta,<br />

Sony Harijanto kepada majalah detik.<br />

Matinya radar Cengkareng itu tidak bisa dianggap<br />

sepele. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)<br />

Majalah detik 24 - 30 desember 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!