05.06.2013 Views

CoMInet v1.0

CoMInet v1.0

CoMInet v1.0

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

teknologi, sharing infrastruktur yang dapat dilakukan tidak hanya sebatas bangunan tower dan pelengkapnya,<br />

sharing antenna/penggunaan antenna secara bersama-sama juga memungkinkan untuk dilakukan. Hal ini karena<br />

saat ini, teknologi yang ada memungkinkan sebuah antenna untuk digunakan dengan beberapa fkuensi yang<br />

berbeda-beada. Artinya sebuah antenna dapat digunakan sebagai pemancar BTS untuk beberapa operator yang<br />

beroperasi pada frekuensi yang berbeda-beda.<br />

Sharing resource juga dapat dilakukan dengan penggunaan seluruh infrastruktur telekomunikasi secara bersamasama.<br />

Artinya, seluruh infrastruktur telekomunikasi sebuah operator telekomunikasi dapat juga digunakan oleh<br />

operator lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengijinkan pelanggan suatu operator (missal operator A) untuk<br />

roaming di dalam jaringan milik operator lain (missal operator B). Sehingga pelanggan operator A akan dicover<br />

oleh sinyal dari yang dipancarkan oleh BTS operator B. Secara teknologi hal ini memungkinkan untuk dilakukan,<br />

dan sebenarnya konsep seperti ini sudah dilakukan tapi hanya untuk kasus internasional roaming (misalnya<br />

pelanggan operator di Negara A yang sedang berada di luar negeri akan tetap dapat melakukan location update<br />

dan call seperti biasa. Hal ini dimungkinkan karena adanya kerjasama roaming antara operator di Negara A dan<br />

operator di luar negeri). Jadi sebenarnya konsep internasional roaming ini dapat juga diterapkan antar operator di<br />

dalam negeri. Jadi bila di suatu daerah operator A tidak memiliki coverage, maka agar pelanggan operator A dapat<br />

tetap melakukan komunikiasi di daerah itu, operator A tidak perlu membangung BTS baru di daerah tersebut.<br />

Pelanggan opertor A di daerah itu dapat roaming ke jaringan milik operator yang yang coverage-nya ada di daerah<br />

itu. Dan dengan cara ini pelanggan operator A dapat melakukan komunikasi di daerah itu secara normal. Hal ini<br />

tentu akan sangat menghemat biaya investasi bagi operaor-opertor yang ada, terutama opettor-operator baru.<br />

Dalam implementasinya, semua konsep sharing infratruktur di atas sangat membutuhkan payung regulasi yang<br />

tegas dan fair. Tanpa adanya regulasi yang tegas dan fair akan sangat susah untuk menerapkan konsep sharing ini<br />

dengan baik. Dan yang terpenting, pemerintah harus bisa menyakinkan operator-operator telekomunikasi yang<br />

ada bahwa regulasi yang dibuat memang hanya bertujuan untuk mempercepat penetrasi pembangunan<br />

telekomunkasi di seluruh wilayah Indonesia. Dan bukan untuk kepentingan sebuah/beberapa operator tertentu.<br />

By Riswan on Apr 17, 2008 in Featured, Artikel<br />

Sekilas Tentang SQM<br />

Back to Artikel<br />

Saat ini , kebanyakan operator telekomunikasi melakukan fungsi service management di jaringan telekomunikasi<br />

miliknya dengan hanya menggunakan konsep network centric. Dimana dalam konsep network centric service<br />

management, semua analisa performance jaringan dan aktivitas planning yang dilakukan berdasarkan informasi<br />

performance yang yang ada di network element, dimana parameter-parameter yang dimonitor adalah parameterparameter<br />

basic performance, seperti drop call, traffic, success call ratio, call setup time, availability, dll. Gambar di<br />

bawah ini menunjukan alur proses dalam sebuah konsep service management yang tradisional

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!