CoMInet v1.0
CoMInet v1.0
CoMInet v1.0
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Gambar 2: Baseband Hopping. Perhatikan ada 4 TRX dengan 4 frekuensi. Ke-4 frekuensi yang ada akan memancar<br />
pada tiap TRX secara bergantian untuk menghindari tabrakan.<br />
Awalnya, hanya kanal-kanal frekuensi yang dialokasikan di sektor tersebut yang dipakai untuk hopping pada tiap<br />
TRX. Jika satu sektor menggunakan empat TRX maka f1, f2, f3 dan f4, empat frekuensi, yang akan dipakai secara<br />
bergantian pada tiap TRX pada sektor tersebut. Ingat, pada teknologi radio konvensional, hanya satu frekuensi<br />
yang bekerja pada tiap TRX. Sekarang, empat frekuensi ini akan transmit secara bergantian pada tiap TRX yang ada<br />
dan mekanismenya diatur oleh suatu algoritma offset untuk mencegah frekuensi yang sama mentransmit pada<br />
waktu yang bersamaan pada TRX lain di sektor tersebut. Inilah yang disebut dengan baseband frequency hopping<br />
(BB): jumlah maksimal kanal frekuensi yang bisa melakukan hopping pada satu TRX sama dengan jumlah TRX pada<br />
sektor tersebut.<br />
Baseband frequency hopping ternyata belum memaksimalkan penggunaan alokasi frekuensi yang ada. Kenapa<br />
jumlah maksimal frekuensi yang bisa hopping pada satu TRX dibatasi oleh jumlah TRX pada sektor tersebut?<br />
Mengapa tidak bisa lebih?<br />
Gambar 3: Synthesiser Frequency Hopping (SFH). Perhatikan, frekuensi yang memancar pada tiap TRX jauh lebih<br />
banyak dari total jumlah TRX pada sektor tersebut.<br />
Jalan keluarnya, diperkenalkanlah satu teknik hopping baru yang namanya synthesiser frequency hopping atau<br />
sering disebut dengan SFH. Berbeda dengan BB, pada SFH jumlah kanal frekuensi yang melakukan hopping pada<br />
satu TRX tidak dibatasi oleh jumlah TRX pada sektor tersebut. Bahkan, tuntutannya, jumlah kanal frekuensi yang<br />
hopping harus dua kali atau lebih dari jumlah TRX pada satu sektor, untuk mencegah apa yang disebut dengan<br />
adjacent interference. Kelebihannya yang lain adalah set frekuensi yang akan hopping ini tidak perlu dicari lagi,<br />
biasanya melalui suatu planning tool yang mensimulasi propagasi gelombang radio, tiap kali ada site baru yang onair<br />
(baca: memperlambat waktu untuk suatu site bisa on-air), seperti kasusnya pada baseband hopping sebab<br />
kanal frekuensi yang melakukan hopping bisa diset sama untuk seluruh network.<br />
Berdasarkan data network yang terbaru, hampir semua site [Operator X] telah mengimplementasikan teknologi<br />
SFH ini.<br />
Inilah teknologi yang terdeteksi oleh alat teamnya Balmon dan memang tanpa alat yang khusus mendeteksi<br />
frequency hopping terkesan seolah-olah semua frequency hopping ini memancar dengan jumlah TRX yang sama,<br />
sebagaimana yang diklaim oleh pihak Postel. Kenyataannya, seperti yang telah dijelaskan, dengan teknologi<br />
hopping, beberapa frekuensi bisa memancar, secara bergantian, dari satu TRX yang sama. Secara fisik TRX-nya<br />
memang hanya satu tetapi frekuensi yang memancar dari TRX tersebut banyak.<br />
Pekerjaan Rumah<br />
Kesimpulannya, bagaimana PP No. 28 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.<br />
19/PER.KOMINFO/10/2005 sekarang ditafsir: apakah satu TRX yang dimaksud adalah satu kanal frekuensi atau satu<br />
hardware TRX, meski yang dipancarkan satu atau lebih frekuensi? Kedua belah pihaklah yang harus sepakat.<br />
Harus diakui, memang, Regulasi yang ada mencerminkan keadaan teknologi pada waktu Regulasi ini ditetapkan.<br />
Jelas, dengan adanya kemajuan teknologi, setiap regulasi yang mengatur teknologi tersebut harus di-review