02.07.2013 Views

EKONOMI Kelas X

EKONOMI Kelas X

EKONOMI Kelas X

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pengalokasian dana untuk investasi harus dilakukan secara cermat<br />

dan tepat. Misalnya saja, seorang pengusaha harus bisa memilih<br />

menginvestasikan dananya pada usaha sepatu atau usaha garmen.<br />

Apakah industri pengolahan makanan harus menambah produk baru<br />

atau menambah kapasitas produknya yang sudah ada? Apakah<br />

perusahaan percetakan perlu menambah mesin cetak baru atau<br />

memperbaiki mesin cetak lamanya? Semua masalah ini menyangkut<br />

pengalokasian dana investasi untuk memperoleh hasil maksimal di<br />

masa yang akan datang.<br />

Hasil dari investasi modal tersebut dapat diukur. Hasil yang<br />

diperoleh dari modal disebut tingkat pengembalian modal (rate of<br />

return of capital). Tingkat pengembalian modal atau bunga modal<br />

menunjukkan pengembalian rupiah bersih tiap tahun untuk setiap<br />

rupiah modal yang diinvestasikan. Dalam kegiatan ekonomi besarnya<br />

bunga modal dinyatakan dalam persentase per tahun atau tingkat<br />

suku bunga. Jadi, bunga modal adalah penggantian kerugian (balas<br />

jasa) yang diterima pemilik modal karena telah menginvestasikan<br />

uangnya dalam produksi.<br />

Setiap jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang<br />

berbeda. Oleh karena itu, pengusaha harus memahami kapan dan<br />

bagaimana melakukan investasi yang tepat. Pengusaha harus<br />

mendahulukan investasi yang pengembalian modalnya tinggi.<br />

c. Teori Bunga Modal<br />

Mungkin Anda masih bertanya-tanya, mengapa penggunaan<br />

sumber daya modal menimbulkan bunga modal. Ada beberapa teori<br />

yang membahasnya.<br />

1) Teori Produktivitas<br />

Teori ini dikemukakan oleh Jean Baptiste Say, yang menyatakan<br />

bahwa modal yang dipinjamkan dapat dipergunakan secara<br />

produktif misalnya untuk membuat toko, mendirikan pabrik, dan<br />

barang modal lainnya. Dengan modal yang dimiliki, produksi<br />

akan bertambah banyak sehingga memberikan kelebihan hasil<br />

yang istimewa. Sebagian dari kelebihan itu dikembalikan kepada<br />

pemilik modal sebagai bunga modal.<br />

2) Teori Abstinence/Teori Pengorbanan<br />

Teori ini dikemukakan oleh Nassau Willien Senior dan Marshall.<br />

Menurut teori ini bunga modal diberikan sebagai balas jasa dari<br />

pengorbanan (tidak mewujudkan keinginan akan kebutuhan)<br />

dari pemilik modal, untuk tidak memakai modalnya selama<br />

dipinjam oleh pengusaha atau orang lain. Maka wajar bagi<br />

pemilik modal mendapatkan bunga sebagai balasan atas<br />

pengorbanan untuk menunggu modalnya kembali.<br />

158 <strong>EKONOMI</strong> <strong>Kelas</strong> X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!