IMIA - Buku Sekolah Elektronik
IMIA - Buku Sekolah Elektronik
IMIA - Buku Sekolah Elektronik
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
76 Kimia XII SMA<br />
Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai dengan<br />
nama penemunya Charles M. Hall (AS) dan Paul Heroult (Perancis) pada<br />
tahun 1886.<br />
Pengolahan ini meliputi dua tahap.<br />
1. Tahap Pemurnian<br />
Pada tahap ini, aluminium yang diproduksi dari bauksit yang me-ngandung<br />
besi oksida (Fe O ) dan silika dimurnikan dengan melarutkan bauksit tersebut<br />
2 3<br />
ke dalam NaOH(aq). Besi oksida (Fe O ) yang bersifat basa tidak larut<br />
2 3<br />
dalam larutan NaOH.<br />
Reaksi: Al O (s) + 2 NaOH(aq)<br />
2 3 2 NaAlO (aq) + H O<br />
2 2<br />
Larutan di atas kemudian diasamkan untuk mengendapkan Al(OH) 3 (s).<br />
Al 2 O 3 murni dapat dihasilkan dengan cara pemanasan Al(OH) 3 , kemudian<br />
disaring akan diperoleh Al 2 O 3 .<br />
Reaksi: NaAlO 2 (aq) + HCl(aq) + H 2 O<br />
2 Al(OH) 3 (s)<br />
2. Tahap Elektrolisis<br />
Al 2 O 3 (s) + 3 H 2 O(g)<br />
Al(OH) 3 (s) + NaCl(aq)<br />
Al O (dengan titik leleh 2.030 °C) dicampurkan dengan kriolit<br />
2 3<br />
(Na AlF ) (untuk menurunkan titik leleh menjadi 1.000 °C). Larutan Al O 3 6 2 3<br />
dalam kriolit dielektrolisis menggunakan karbon sebagai katode dan anode.<br />
Reaksi: Anode : batang karbon<br />
3 O2– (l) O (g) + 6 e 2 –<br />
Katode : bejana besi yang dilapisi karbon<br />
2 Al3+ (l) + 6 e –<br />
(Sri Lestari, 2004: 37).<br />
2 Al(l)<br />
Al 2 O 3 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut.<br />
a. Untuk meruntuhkan bangunan yang terbuat dari besi atau baja. Hal ini<br />
disebabkan pembentukan Al 2 O 3 yang sangat eksoterm (menghasilkan<br />
suhu 3.000 °C), sehingga mampu mengikat oksigen dari oksida logam<br />
lain.<br />
b. Jika Al 2 O 3 bercampur dengan logam transisi akan terbentuk permata<br />
berwarna-warni, seperti:<br />
· Rubi, permata berwarna merah terbentuk dari Al 2 O 3 dan Cr 3+ .<br />
· Safir, permata berwarna biru terbentuk dari Al 2 O 3 , Fe 2+ , dan Ti 4+ .<br />
· Topaz, permata berwarna kuning terbentuk dari Al 2 O 3 dan Fe 2+ .<br />
· Ametis, permata berwarna cokelat-keunguan terbentuk dari Al 2 O 3<br />
dan Mn 3+ .<br />
(Sri Lestari, 2004: 37).<br />
⎯