07.06.2014 Views

laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ada banyak keuntungan dengan menerapkan model strata seperti ini bagi petani, misalnya, adalah:<br />

a. Dengan adanya tumpang sari maka petani diharapkan dapat memetik hasil lebih cepat dari<br />

kebunnya, sembari menunggu hasil tanaman di strata 2 ataupun strata 3.<br />

b. Dengan adanya tumpang sari, petani akan lebih terikat aktitiftas memelihara dan mengolah<br />

tanaman tumpang sari di kebun mereka, sehingga upaya pemeliharaan tanaman jangka mnengah<br />

dan panjang juga dapat dilakukan sekaligus. Umumnya, faktor menurunnya produktifitas hasil<br />

dalam kebun dipengaruhi juga oleh jarangnya upaya pemeliharaan di dalam kebun.<br />

Setelah dipilih jenis tanaman masing-masing di setiap strata yang ada, maka kelompok demplot akan<br />

menentukan jarak tanam masing-masing tanaman sesuai dengan kondisi lahan dan kesesuaian jenis<br />

tanaman satu dengan yang lainnya.<br />

a. Jarak tanaman. Penentuan jarak tanaman disesuaikan dengan jarak tanaman inti/pokok (biasanya<br />

tanaman jangka menengah di strata 2). Setiap kelompok mendiskusikan masing-masing jarak tanam<br />

antar jenis tanaman yang akan ditanam di lahan kebun demplot mereka. Karena antar kelompok<br />

demplot memilih jenis tanaman yang berbeda-beda, maka jarak tanam akan berbeda pula di setiap<br />

demplot masing-masing.<br />

b. Sistem kerja/ manajemen kerja dan manajemen kelompok. Suatu kebun tanpa<br />

pengelolaan/manajemen yang baik akan punya pengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan<br />

hingga produktiftas hasil kebun. Manajemen yang baik menentukan keberhasilan pengembangan<br />

kebun. Karenanya menentukan sistem manajemen sejak dini sangat penting dilakukan. Seperti<br />

bagaimana sistem kerja akan diberlakukan dalam mengembangkan kebun, bagaimana kebun<br />

akan dikelola oleh masyarakat pengelola kebun, apakah akan memakai sistem kelompok tani<br />

tertentu atau memakai sistem manajemen atau cara lainnya yang sesuai dengan pengalaman<br />

yang mereka lakukan.<br />

Setiap pengelola demplot dibebaskan menentukan cara/ sistem mereka masing-masing.<br />

Bagi hasil kebun. Masalah ini adalah sesuatu yang dibahas diawal karena sangat berkaitan<br />

dengan proses keberlanjutan kebun. Kejelasan sistem bagi hasil di awal proses akan<br />

menentukan kinerja para pengelola kebun dalam mengelola lahan kebun mereka untuk<br />

mendatangkan hasil. Sedang, ketidakjelasan tentang sistem akan membuat rentan pengelolaan kebun di kemudian hari ketika hasil kebun<br />

mulai mendatangkan hasil. Sumber konflik kelompok/pengelola kebun bisa datang begitu saja.<br />

Laporan Akhir Kampanye Hutan Geumpang, 2010<br />

172

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!