laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

Tinjauan Kritikal
Bab ini akan merefleksikan hal-hal yang telah berjalan dengan baik dan hal-hal yang mungkin dilakukan lebih baik. Semua informasi yang disajikan
dalam bab ini diharapkan akan menjadi sumber yang berharga untuk Manajer-Manajer Kampanye lain yang menjalankan kampanye bertema sama, serta
lembaga Manajer Kampanye 1 sendiri saat kami bergerak maju dengan menggunakan proses Pride untuk mengatasi isu-isu lain, termasuk inisiatif
pembuatan tata aturan dan tata batas lahan pemanfaatan dengan lahan hutan yang dilindungi yang berpotensi memajukan usaha penyelamatan habitat
Gajah Sumatera di kawasan ini dan termasuk pengembangan cara-cara untuk menanggulangi gangguan ajah liar di kebun mereka. Aturan dan tata
batas ini diharapkan muncul dari masyarakat dan pengelolaannya diserahkan kepada para pemangku kepentingan penting dalam komunitas yang
melibatkan masyarakat yang berada di dalam kawasan. Bab ini akan meninjau: (i) proses perencanaan dan (ii) proses pelaksanaan dengan
membingkainya dalam 3K (3C) Rare. Bab ini juga akan melihat beberapa media dan saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
menyoroti kendaraan-kendaraan yang efektif dan yang tidak efektif, serta pelaksanaan BROP.
Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek
Proses Perencanaan Proyek dimulai segera setelah fase universitas pertama dan mencakup periode dua puluh minggu yang dimulai dari Januari 2009
sampai 31 Mei 2009. Proses multi-langkah tersebut melelahkan dan kadang-kadang berat, tapi akhirnya menghasilkan rencana langkah demi langkah
yang berfungsi sebagai landasan untuk kampanye. Beberapa pelajaran penting yang bisa dipelajari:
Sebanyak 70 orang pemangku kepentingan berpartisipasi dalam pertemuan pemangku kepentingan pertama dan membantu untuk
mengembangkan model konsep awal untuk situs ini. Mereka berasal dari beragam bagian dari masyarakat luas, termasuk perwakilan dari
lembaga, masyarakat, pemerintah setempat, khalayak-khalayak sasaran yang potensial dan anggota-anggota masyarakat yang terpercaya.
Karena Kecamatan Mane adalah sebuah wilayah kecamatan kecil, sebagian besar orang saling tahu satu sama lain dan dinamika kelompok
tidak menjadi masalah. Sepanjang sesi itu sama sekali tidak muncul konflik dan hampir seluruhnya positif. Manajer Kampanye berusaha keras
untuk menjadi fasilitator yang netral dan tidak bersikap menghakimi.
Pertemuan pemangku kepentingan seperti ini bisa dibilang baru bagi masyarakat setempat. Mereka sama sekali belum pernah terlibat dalam
pertemuan yang dimana mereka dilibatkan secara partisipatif. Mereka dimintai pendapat dan masukan untuk melihat „situasi‟ sebenarnya yang
ada pada mereka mengenai masalah hutan dan perlindungan kawasan. Walaupun tampak perasaan lelah di beberapa peserta tetapi hasil
1 Yang dimaksud sebagai manajer kampanye dalam dokumen ini adalah Shaummil Hadi
Laporan Akhir Kampanye Hutan Geumpang, 2010
80