07.06.2014 Views

laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mendorong pengetahuan petani untuk meningkatkan hasil perkebunan mereka dengan system intensifikasi dan agroforestri tetapi juga menyadari bahwa<br />

perilaku mereka mempunyai dampak konservasi bagi kawasan <strong>hutan</strong> dan habitat gajah Sumatera.<br />

Survei menggunakan kuesioner membutuhkan banyak upaya dan mencari pewawancara terbukti memakan waktu dan <strong>kompleks</strong>. Semua pewawancara<br />

adalah relawan dan karena itu, semuanya tidak terlatih kecuali untuk pelatihan 1-hari yang Manajer Kampanye berikan tentang cara untuk<br />

mengidentifikasi responden untuk disampel dan siapa yang harus mengelola kuesioner survei. Sementara tiadanya pewawancara profesional sangat<br />

disayangkan, penggunaan relawan untuk mengelola kuesioner survei adalah praktik umum yang menyebabkan beberapa kesalahan kecil 5 . Untuk<br />

memenuhi kuota 6 petani yang disarankan Rare, tim harus bertanya pada petani di Kecamatan target dalam persentase yang tinggi. Dalam beberapa<br />

kasus ada keengganan untuk menanggapi atau menjawab sebisanya, yang kadangkala berpengaruh pada jawaban. Sejumlah orang khawatir bahwa<br />

pendata adalah “intelijen pemerintah” atau “petugas polisi ke<strong>hutan</strong>an” yang disebarkan untuk memata-matai masyarakat. Mereka takut dengan unsur<br />

politis atau unsure yang menjebak mereka sebagai pelanggar aturan. Pada saat survei paska-<strong>kampanye</strong> berlangsung Manajer Kampanye mendapat<br />

telepon dari tokoh masyarakat setempat memberitahukan ihwal survey ke<strong>hutan</strong>an yang sedang berlangsung di wilayah mereka. Manajer Kampanye<br />

menanggapi bahwa survey ini adalah survey untuk memonitoring hasil kegiatan <strong>kampanye</strong> yang telah berlangsung di wilayah kecamatan tersebut.<br />

Sepanjang komponen program yang diajarkan, staf Rare menekankan perlunya pembanding untuk membantu menunjukkan kontribusi kesuksesan. Kami<br />

telah memilih dua kecamatan yang letaknnya sangat berjauhan dari lokasi target <strong>kampanye</strong>, Kecamatan Delima dan Padang Tiji. Keduanya masih<br />

memiliki kemiripan sosial-budaya dan aktiiftas masyarakat.<br />

Instrumen-instrumen survei pra dan pasca ditinjau oleh Rare. Hal ini sangat berguna karena rancangan awal memiliki sejumlah pertanyaan yang<br />

memerlukan perumusan kata-kata dengan baik supaya mudah dipahami, baik oleh pewawancara ataupun responden. Proses pemeriksaan berulang<br />

memakan waktu, tetapi membantu Manajer Kampanye untuk belajar dalam membuat pertanyaan yang baik. Survey Pro terbukti mudah digunakan. Hasil<br />

survei, dilengkapi oleh percakapan satu-satu yang kami dilakukan dengan anggota-anggota khalayak sasaran (petani dan masyarakat umum). Hal ini<br />

sangat membantu kami untuk membangun sebuah gambar komposit tentang kedua kelompok dan memancing keluar manfaat dan hambatan yang<br />

mungkin kami perlu promosikan atau hapus sehubungan dengan perubahan-perubahan perilaku yang kami inginkan.<br />

Terkait dengan instrument survei, pada saat penulisan <strong>laporan</strong> <strong>akhir</strong> ini, Manajer Kampanye melihat beberapa kekurangan dalam survey pra dan pasca<br />

ini. Terutama pada pemilahan kategori dan penentuan beberapa pertanyaan kunci untuk penentuan SMART. Untuk kategori, kami telah memasukkan<br />

petani dalam kelompok masyarakat umum secara luas dan memisahkannya dalam kelompok kategori tersendiri pada saat analisa. Jelas hal ini<br />

menimbulkan perhitungan ganda pada kategori „masyarakat umum.‟ Sayangnya kami tidak dapat merubah atau menyaring kategori ini sesuai kebutuhan,<br />

5 Pada survei paska <strong>kampanye</strong>, relawan-relawan diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk mengelola kegiatan ini. Hal ini dianggap karena relawan-relawan ini memiliki pengalaman pada survey pra<br />

<strong>kampanye</strong> terdahulu. Tetapi sayangnya, manajemen kegiatan survey yang telah diberikan pada masa pelatihan enumerator luput dari perhatian relawan/enumerator tersebut. Seharusnya kami membuat satu posisi<br />

khusus sebagai supervisor yang tugasnya mengontrol kegiatan dan hasil survey (hari ke hari) yang dilakukan oleh enumerator. Sehingga setiap kesalahan terkecil dapat diminimalisir atau bahkan jika perlu diulang<br />

pengambilan sampelnya pada hari dimana kesalahan atau kekurangan kecil dalam wawancara atau pengisian kuisioner terjadi.<br />

6 Jumlah sampel dengan tingkat keyakinan 95% dan interval kesalahan 5%.<br />

Laporan Akhir Kampanye Hutan Geumpang, 2010<br />

83

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!