laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet
laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet
laporan akhir kampanye hutan geumpang, kompleks ... - RarePlanet
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
(ii)<br />
BROP. Akhirnya kami menunda penjelasan tentang hubungan model agroforestry ini kepada konservasi sampai pada tahap pelaksanaan<br />
rangkaian pelatihan yang makin gencar dilangsungkan sekitar Januari-Mei 2010.<br />
Kata pak mukim, “Beri mereka pengetahuan dengan pelatihan, bukan insentif uang.” Ada sesuatu yang positif bahwa padangan ini setali tiga<br />
uang dengan pandangan kami. Walaupun kami memberikan sedikit insentif pada pelaksanaan BROP kepada anggota kelompok untuk<br />
bekerja di demplot mereka masing-masing. Tetapi ini seharusnya dihubungkan dengan upaya mereka mengembangkan lahan demplot untuk<br />
sarana pembelajaran mereka jua. Manajer Kampanye mendapat banyak kritikan dari tokoh-tokoh masyarakat di awal ketika sosialisasi<br />
BROP, mereka tidak pernah setuju dengan model kegiatan yang hanya menghambur-hamburkan uang untuk penyelesaian “proyek” semata.<br />
Bagi mereka pendampingan dan pelatihan adalah sesuatu yang ideal yang mereka butuhkan saat ini. Pada masa <strong>akhir</strong> <strong>kampanye</strong>, anggota<br />
kelompok memberikan respon menarik terhadap kegiatan ini. Dua (2) kelompok agroforestry secara sengaja telah memberikan Manajer<br />
Kampanye sepucuk surat pernyataan dukungan program dan permintaan keberlanjutan. Trik-trik ini adalah pembelajaran berharga bagi kami<br />
dalam upaya membangun basis konstituen dan kami berterima kasih kepada pak Imum Mukim atas nasihatnya di awal-awal masa<br />
<strong>kampanye</strong>.<br />
Untuk kegiatan <strong>kampanye</strong> dalam penjangkauan petani ada beberapa hal yang tampaknya mesti kami lebih fokuskan dan nilai kembali. Misalnya untuk<br />
membuat materi yang lebih simpel dan memperbanyak jenis materi, dan kegiatan pertemuan desa dan keagamaan yang lebih luas mungkin akan dapat<br />
menciptakan pendukung baru untuk pekerjaan kami yang nantinya mungkin membawa pengaruh menguntungkan bagi proyek-proyek konservasi kami<br />
lainnya di masa mendatang.<br />
Masyarakat Umum: Pada mulanya, kami telah merencanakan banyak kegiatan penjaungkan untuk masyarakat umum. Tetapi selalu ada “kejutan” alihalih<br />
menyebutnya sebagai rintangan. Misalnya oleh karena pengurangan dana anggaran di masa pertengahan <strong>kampanye</strong> dan keterbatasan dukungan<br />
sumber daya dalam lembaga kami. Hal ini mempengaruhi bentuk penjaungkaun kami kepada khalayak masyarakat lebih luas. Praktis kami hanya bisa<br />
bertahan dengan beberapa kegiatan sebagaimana sudah banyak dijelaskan di bagian kegiatan <strong>kampanye</strong> terdahulu dan beberapa pendampingan serta<br />
mengusahakan beberapa alternatif kegiatan lainnya yang tidak menimbulkan biaya tinggi. Walau bagaimanapun, faktor-faktor tersebut sedikit banyak<br />
membawa dampak tersendiri bagi pencapaian target <strong>kampanye</strong> yang seharusnya bisa menjangkau dukungan lebih besar lagi. Hal ini terlihat dari hasil<br />
survei paska <strong>kampanye</strong>, yang memperlihatkan peningkatan dukungan yang relatif kecil dari 44,1% pada masa sebelum <strong>kampanye</strong> ke 45,9% paska<br />
<strong>kampanye</strong> (pp=1,8). Mendukung upaya perlindungan kawasan dari 38.10% ke 44.30% (pp=6,2). Tentunya kami cukup beruntung bahwa dengan<br />
beberapa rintangan tadi tidak menurunkan sikap masyarakat.<br />
Beberapa materi memang harus kami tingkatkan di proyek-proyek konservasi mendatang untuk memacu dukungan lebih luas dari masyarakat.<br />
Pembuatan material kaos/jaket, pembuatan VCD, stiker, kalender, payung, dan papan iklan dapat saja menjadi media komunikasi yang baik bagi kami<br />
Laporan Akhir Kampanye Hutan Geumpang, 2010<br />
90