23.01.2015 Views

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MELAWAN IMPUNITY, MENUNTUT KEADILAN KEJAHATAN HAM MASA LALU DI ACEH<br />

BAB VI<br />

PERJANJIAN PENGHENTIAN<br />

PERMUSUHAN RI-GAM (2002 – 2003)<br />

Upaya dialog antara Pemerintah RI dan Gerakan <strong>Aceh</strong><br />

Merdeka (GAM) memulai babak baru di <strong>Aceh</strong>. Kesepakatan<br />

kedua belah fihak untuk melibatkan masyarakat internasional<br />

dalam mediasinyad dimulai sejak Januari 2000, menghasilkan<br />

sebuah Joint Statement pada 10 Mei 2002 yang menyepakati<br />

bahwa prioritas di <strong>Aceh</strong> adalah keamanan dan kesejahteraan<br />

rakyat. Pada 9 Desember 2002 kedua pihak menandatangani<br />

Perjanjian Penghentian Permusuhan Cessation of hostilities<br />

Agrement (CoHA), antara pemerintah RI dan GAM di Geneva,<br />

Swiss.<br />

Salah satu poin dalam perjanjian ini adalah pembentukan Joint<br />

Security Comitee yang bertugas untuk memonitor hasil<br />

kesepakatan CoHA, aggota JSC ini tergabung dalam Tripartit<br />

Monitoring Team, beranggotakan wakil-wakil dari Indonesia<br />

yang di wakili TNI, pihak GAM dan pihak Internasional, yakni<br />

Thailand, Filipina. Jonit Security Comitee dipimpin oleh Jendral<br />

Tanungsuk Tuvinun.<br />

CoHA menunjukan suatu kemajuan dengan diberikannya<br />

kesempatan kepada masyarakat sipil untuk mengekspresikan<br />

kebebasan politiknya tanpa diganggu oleh kedua belah pihak.<br />

109

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!