23.01.2015 Views

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MELAWAN IMPUNITY, MENUNTUT KEADILAN KEJAHATAN HAM MASA LALU DI ACEH<br />

Meski status DOM itu sudah dicabut dan diikuti permintaan<br />

maaf beberapa presiden yang sempat memimpin pemerintahan—<br />

termasuk petinggi keamanan pemerintah—ternyata tidak<br />

otomatis melepaskan masyarakat <strong>Aceh</strong> dari belenggu kekerasan.<br />

Pencabutan status ini juga tidak merubah eskalasi kekerasan<br />

terhadap warga sipil di <strong>Aceh</strong>. Bahkan dalam kurun waktu yang<br />

sama—jika dibandingkan dengan masa DOM—jumlah korban<br />

kekerasan yang terjadi lebih besar dari yang terjadi pada masa<br />

berlakunya status DOM. Operasi militer tetap dilakukan<br />

walaupun dengan penggunaan sebutan jenis operasi yang terus<br />

berubah dan dibuat lebih lunak (euphemism). Operasi-operasi<br />

inilah yang terus berlangsung sekalipun pada saat yang sama,<br />

keputusan politik non militer diambil pemerintah pusat. Bahkan<br />

operasi keamanan semacam itu tetap ada meski proses<br />

perdamaian diterapkan dalam Kesepakatan Jeda Kemanusiaan<br />

dan Kesepakatan Penghentian Permusuhan paska mundurnya<br />

Presiden Suharto. <strong>Dengan</strong> demikian, memutus mata rantai<br />

kekerasan menjadi sesuatu yang sulit diwujudkan.<br />

Seluruh bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi selama<br />

periode—utamanya DOM—adalah tindakan-tindakan aparat<br />

keamanan menjalankan kebijakan politik represif terhadap<br />

masyarakat <strong>Aceh</strong> yang dituduh bagian dari Gerakan <strong>Aceh</strong><br />

Merdeka atau terhadap mereka yang dianggap berada pada<br />

posisi berseberangan dengan pemerintah. Perkembangan<br />

terakhir, pola ini berkembang dengan politik labelisasi. Seluruh<br />

masyarakat <strong>Aceh</strong> diharuskan memiliki kartu identitas berwarna<br />

merah putih dan berlambang pancasila. Mereka yang kedapatan<br />

tidak memiliki kartu identitas tersebut, akan mengalami kesulitan<br />

karena dituduh GAM. Yang lebih parah lagi, pada awal<br />

pemberlakuan keadaan bahaya dengan status darurat militer,<br />

sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda yang selama ini<br />

bekerja untuk hak-hak asasi manusia dan kemanusiaan dianggap<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!