23.01.2015 Views

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MELAWAN IMPUNITY, MENUNTUT KEADILAN KEJAHATAN HAM MASA LALU DI ACEH<br />

dalam perkara kejahatan terhadap kemanusiaan di Tanjung<br />

Priok.<br />

Ketiga, jaminan atas hak untuk memperoleh reparasi (right<br />

to reparation). Jaminan reparasi bagi individu korban meliputi<br />

jaminan atas prinsip-prinsip restitusi, kompensasi, rehabilitasi<br />

serta upaya khusus jika terdapat kasus forced disappearances. Hak<br />

atas reparasi juga diwajibkan untuk menjamin langkah<br />

pemenuhan (measure of satisfaction) dan jaminan<br />

ketidakberulangan (non-repetisi). Dalam kasus <strong>Aceh</strong>, saat ini<br />

wacana tentang non-repetisi menjadi penting untuk dipromosikan,<br />

berkaitan dengan banyaknya pelanggaran administration of justice.<br />

Saat ini perlu diupayakan untuk merepeal kebijakan darurat<br />

militer dan abolisi pengadilan darurat.<br />

B. Memutus Mata Rantai Kejahatan<br />

Problem impunitas telah menjadi pokok bahasan penting<br />

forum-forum internasional mengenai hak-hak asasi manusia.<br />

Dalam Vienna Declaration and Programme of Action, problem ini<br />

dielaborasi dalam bagian II.E, paragraph 91. 5 Begitu pun<br />

Sekretaris Jenderal PBB pernah menyusun sebuah laporan yang<br />

secara khusus menguraikan problem impunitas. 6 Perkembangan<br />

penting telah juga dicapai 3 tahun lalu saat Sub Komisi PBB<br />

mengeluarkan Resolusi No. 2001/22 pada 16 Agustus 2001<br />

tentang “International cooperation in the detention, arrest, extradition<br />

and punishment of persons guilty of war crimes against humanity”.<br />

Selanjutnya, pembentukan International Criminal Court (ICC) juga,<br />

salah satunya, bertujuan untuk mengakhiri mata rantai<br />

impunitas. Ditingkat yang lebih konkret, pengalaman dua<br />

pengadilan internasional – the International Criminal Tribunal for<br />

the Former Yugoslavia dan the International Tribunal for Rwanda –<br />

5<br />

UN doc. A/Conf.152/23.<br />

6<br />

Lihat UN doc. E/CN.4/2002/102 dan Add.1.<br />

6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!