23.01.2015 Views

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MELAWAN IMPUNITY, MENUNTUT KEADILAN KEJAHATAN HAM MASA LALU DI ACEH<br />

memasok makanan dan bahan bakar untuk kepentingan operasi<br />

militer. 16<br />

Exxon Mobil mengeluarkan hampir lima milyar rupiah setiap<br />

bulan untuk dana operasional tentara dan polisi yang bertugas<br />

di <strong>Aceh</strong>. Dana itu meliputi uang saku sebesar Rp. 40 ribu per<br />

prajurit setiap hari, fasilitas transportasi, kantor pos, barak, radio,<br />

telepon, mess, dan lain-lain. Selain itu setidaknya tercatat<br />

sedikitnya 17 pos TNI/Polri yang di biayai oleh ExxonMobil<br />

dengan jumlah personel seribu orang dari berbagai kesatuan. 17<br />

2. Pidie<br />

Pidie dapat dikatakan sebagai wilayah perlawanan<br />

monumental bagi upaya memisahkan diri <strong>Aceh</strong> dari Indonesia.<br />

Beberapa peristiwa besar yang berlangsung di daerah ini dapat<br />

menjadi catatan. Pada masa penjajahan Belanda dibentuk<br />

organisasi yang bernama Persatuan Ulama Seluruh <strong>Aceh</strong> (PUSA)<br />

di Matang Glumpang Dua, <strong>Aceh</strong> Pidie. Organisasi sangat<br />

berpengaruh dalam perjalanan “menjadi” <strong>Aceh</strong> hingga masa<br />

kemerdekaan. Dalam kongres itu Daud Beureueh terpilih sebagai<br />

ketua.<br />

Peristiwa lain pada 20 Mei 1977 diadakan rapat akbar di kaki<br />

Gunung Halimun di Kabupaten <strong>Aceh</strong> Pidie. Dalam rapat akbar<br />

itu berkumpul sejumlah tokoh dan pimpinan militer eks Darul<br />

Islam, tokoh-tokoh Republik Islam <strong>Aceh</strong>, maupun pejabat<br />

pemerintah yang asli putra daerah <strong>Aceh</strong>. Setelah dialog panjang<br />

selama empat hari, mereka sepakat membangun kekuatan aliansi<br />

Gerakan <strong>Aceh</strong> Merdeka. Dan pada pertemuan ini atas usulan<br />

Tengku Muhammad Daud Beureuh dipilih Hasan Tiro sebagai<br />

16<br />

Otto Syamsuddin Ishak, Dari Maaf Ke Panik <strong>Aceh</strong> 2, (Jakarta LSPP, 2001), hal. 100..<br />

17<br />

Kontras <strong>Aceh</strong> dalam keterangan pada pers pada November 2000 menjelaskan tentang<br />

sikap pura-pura tidak tahunya Exxon Mobil tentang penyiksaan, pembunuhan, dan<br />

penguburan massal korban DOM.<br />

35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!