Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS
Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS
Aceh Damai Dengan Keadilan? Mengungkap Kekerasan ... - KontraS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MELAWAN IMPUNITY, MENUNTUT KEADILAN KEJAHATAN HAM MASA LALU DI ACEH<br />
saat ini hanya terdapat 11 desa dari sekitar 6.000 desa yang belum<br />
berfungsi secara optimal, maka menurut pasal 4 ayat 1, semestinya<br />
kondisi darurat sipil bisa dilakukan secara terbatas pada Daerah<br />
Tingkat II yang bermasalah tersebut. Bunyi pasal 4 ayat 1 tersebut<br />
adalah:<br />
“Di daerah-daerah penguasaan keadaan darurat sipil dilakukan<br />
oleh Kepala Daerah serendah-rendahnya dari Daerah Tingkat II selaku<br />
Penguasa Darurat Sipil Daerah yang daerah hukumnya ditetapkan<br />
oleh Presiden/Panglima Tertingi Angkatan Perang.”<br />
Apapun Statusnya, <strong>Aceh</strong> Tetap Daerah Operasi Militer<br />
<strong>Kekerasan</strong> nampaknya melekat di tanah <strong>Aceh</strong>. Wilayah ini<br />
memiliki pengalaman ratusan tahun direpresi oleh kekuatan<br />
bersenjata di hampir setiap episode sejarah Indonesia. Pada masa<br />
kolonial Belanda, <strong>Aceh</strong> menjadi salah satu panggung<br />
pertempuran terlama (1873-1903) dan korban jiwa terbanyak,<br />
hingga bumi <strong>Aceh</strong> pernah mengalami depopulasi. 6 Operasi<br />
militer selanjutnya muncul dari kekuatan militer RI pada periode<br />
1953-1960, dengan tujuan menumpas perlawanan DI/TII di bawah<br />
Daud Beureueh. Operasi militer ini menewaskan 4.000 orang dan<br />
4.666 orang lainnya ditangkap, sebelum mereka diberikan amnesti<br />
umum oleh Presiden Soekarno. 7 Saat itu slogan yang muncul<br />
bukanlah <strong>Aceh</strong> merdeka, namun pembentukan Negara Islam<br />
Indonesia. Motif Daud Beureueh sendiri lebih karena<br />
ketidakpuasannya pada kebijakan pemerintah pusat Jakarta<br />
mengenai Sumatra Utara.<br />
Operasi militer berikutnya terjadi pada tahun 1989, saat<br />
Operasi Jaring Merah diperintahkan oleh Presiden Soeharto<br />
6<br />
Anthony Reid, Perjuangan Rakyat: Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di Sumatera, Pustaka<br />
Sinar Harapan, Jakarta, 1987.<br />
7<br />
C. Van Dijk, Darul Islam: Sebuah Pemberontakan, Grafiti, Jakarta, 1995.<br />
145