12.07.2015 Views

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

absorbsinya dikarenakan rantai NH 2 dipakai untuk mengikat gugus aldehid padaglutaraldehid. Dapat dianalogikan, semakin banyak jumlah glutaraldehid yangditambahkan, struktur hidrogel semakin padat (pori-pori rongga mengecil), jika strukturhidrogel semakin padat maka dapat dipastikan sifat mekanik semakin meningkat. Hasilyang diinginkan dalam penelitian ini adalah mencari komposisi kitosan <strong>dan</strong> glutaraldehidyang memenuhi uji kemampuan absorbsi tetapi juga memiliki sifat mekanik yang baik.Maka dari itu, perbandingan kitosan 50 ml <strong>dan</strong> glutaraldehid 3 ml yang diperoleh hidrogeldengan karakteristik yang terbaik. Selain itu pada uji in vivo, kasa hidrogel paduankitosan + glutaraldehid 3 ml, hewan coba sembuh pada hari ke 5. Menurut penelitianyang dilakukan oleh Djamaludin pada tahun 2009, hewan coba yang hanya diberi obatkomersial sembuh pada hari ke-6. Jadi dapat disimpulkan bahwa kitosan + glutaraldehid 3ml merupakan hidrogel dengan karakteristik yang terbaik, dibuktikan dengan ujikemampuan absorbsi yang mempunyai nilai E rata-rata 560,7 % dimana hidrogel dengankarakter yang baik jika hidrogel mampu menyerap air hingga 99 % kandungannya <strong>dan</strong> ujiinvivo yang mana hewan coba sembuh pada hari ke-5.Pada penelitian ini tidak dilakukan pengamatan secara mikroskopis (pengamatanhistopatologi) dikarenakan terkendala biaya <strong>dan</strong> waktu. Parameter yang diamati padapemeriksaan histopatologi adalah jumlah sel-sel ra<strong>dan</strong>g (neutrofil, makrofag <strong>dan</strong>limfosit), jumlah neokapiler, presentasi re-epitalisasi dengan preparat yang digunakanadalah preparat yang telah diwarnai dengan pewarnaan HE <strong>dan</strong> kepadatan jaringan ikat(fibroblas) dengan preparat yang digunakan adalah preparat yang telah diwarnai denganpewarnaan MT.Presentase re-epitalisasi menurut Low et al (2001) menggunakan rumus, yaitu :Perhitungan kepadatan jaringan ikat dilihat dari intensitas jaringan ikat (fibroblas) padapewarnaan Masson Trichrome (MT) dengan metode skoring. Adapun kriteria skoringhistopatologi dilakukan dengan acuan sebagai berikut :114 <strong>Jurnal</strong> <strong>Fisika</strong> <strong>dan</strong> <strong>Terapannya</strong> |Vol.1, No.1, <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!