12.07.2015 Views

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENDAHULUANPerkembangan teknologi elektronika berkembang pesat hingga merambat kebi<strong>dan</strong>g elektronika medis. Elektronika medis dibuat untuk berbagai macam tujuan,diantaranya monitoring instrument, diagnostic instrument, therapeutic instrument, <strong>dan</strong>assistive devices. Monitoring instrument digunakan untuk memperoleh informasi rekammedis pasien <strong>dan</strong> menampilkan data melalui media display. Salah satu contoh monitoringinstrument adalah oksimeter.Oksimeter merupakan salah satumetode penggunaan alat untuk memonitorkeadaan saturasi oksigen dalam darah (arteri) pasien, untuk membantu pengkajian fisikpasien, tanpa harus melalui analisa tes darah. Oksimeter merupakan salah satu alat yangsering digunakan di rumah sakit saat dilakukan proses pembedahan untuk mengetahuisaturasi oksigen dalam darah. Saturasi adalah persentase dari pada hemoglobin yangmengikat oksigen dibandingkan dengan jumlah total hemoglobin yang ada di dalam darah(Andrey, 2005). Cara kerja oksimeter yaitu mengukur intensitas cahaya LEDyangdipaparkan di permukaan kulit jari setelah melewati kulit <strong>dan</strong> berinteraksi dengan seldarah merah. Alat ini bertujuan untuk mengukur saturasi oksigen darah denganobservasi absorpsi gelombang optik yang melewati kulit <strong>dan</strong> berinteraksi dengan seldarah merah. Dengan membandingkan absorpsi cahaya, alat tersebut dapat menentukanpersentase Hb yang disaturasi (Srie, 2003).Oksimeter termasuk alat kategori non-invasive, artinya oksimeter tidakmemerlukan sampel darah yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Hal ini sangatpenting pada situasi perubahan mendadak kadar oksigen darah, karena seperti yang kitaketahui bahwa nilai normal saturasi oksigen hanya berkisar 85%-100%. Jika nilaipengukuran dibawah nilai 85% menandakan bahwa jaringan tidak mendapatkan oksigenmencukupi sehingga memerlukan tindakan lanjut. Aplikasi oksimeter sangat banyakdiantaranya pada lingkup perawatan di rumah sakit, lingkungan diagnostik <strong>dan</strong> di tempatdimana dibutuhkan pengamatan saturasi oksigen.Pada penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan oleh Andrey (2011) tentangoksimeter berbasis mikrokontroler, menjelaskan rancang bangun oksimeter digital dengansensor oxisensor. Ada beberapa hal yang perlu ditambah dalam alat tersebut yaitu sistemalarm. Hal ini sangat penting karena berfungsi sebagai indikator untuk mengingatkanpetugas kesehatan jika terjadi penurunan saturasi oksigen dibawah kadar 80%.Penambahan alarm akan menambah nilai kegunaan oksimeter yang lebih otomatis <strong>dan</strong>cepat respon terhadap keselamatan pasien. Dengan menggunakan rangkaian buzzer yangdisambungkan ke mikrokontroler, parameter alarm dapat diatur dengan baik.66 <strong>Jurnal</strong> <strong>Fisika</strong> <strong>dan</strong> <strong>Terapannya</strong> |Vol.1, No.1, <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!