12.07.2015 Views

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

Jurnal Fisika dan Terapannya vol.1, no.1, Januari 2013

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENDAHULUANKerusakan jaringan kulit akibat paparan laser Nd:YAG secara berlebih akanmenyebabkan kulit tidak berfungsi dengan baik, sehingga perlindungan tubuh terhadapgangguan dari luar akan melemah. Kerusakan jaringan kulit yang terjadi akibat paparanlaser Nd:YAG berupa pendarahan (bleeding) <strong>dan</strong> lubang (Pribadi, 2011). Hal itudisebabkan karena a<strong>dan</strong>ya fenomena interaksi yang timbul saat pemaparan laser Nd:YAGterhadap jaringan kulit. Fenomena interaksi tersebut adalah fotokimia (photochemical),fototermal (phototermal), fotoablasi (photoablastion), plasma-induced ablation <strong>dan</strong>fotoakustik (photodisruption). Fenomena interaksi yang terjadi pertama kali adalahfotokimia (photochemical) yang menyebabkan terjadinya efek kimia <strong>dan</strong> reaksi antaramakrokolekul <strong>dan</strong> jaringan saat energi laser diserap oleh jaringan kulit. Setelah terjadiefek kimia, temperatur pada jaringan akan meningkat (fototermal) yang menyebabkanterjadinya penguapan molekul air pada jaringan kulit <strong>dan</strong> letupan jaringan kulit yangditandai dengan penyemburan pecahan-pecahan jaringan kulit serta proses ablasi(fotoablasi). Proses ablasi tersebut akan diikuti dengan pembentukan plasma (plasmainducedablation) <strong>dan</strong> pembangkitan shock wave (photodistruption) yang menyebabkanmunculnya lubang pada jaringan kulit (Apsari, 2009).Dalam penelitian Pribadi (2011) dilakukan pemaparan laser Nd:YAG terhadapjaringan kulit mencit (mus musculus) dengan tegangan pumping sebesar 540-620 V <strong>dan</strong>740 V <strong>dan</strong> dosis energi sebesar 18,8 J/cm 2 –53,8 J/cm 2 . Dengan perlakuan perbedaanbesar dosis energi menyebabkan dampak yang muncul pada jaringan kulit akan berbeda.Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa tegangan pumping yang menyebabkankerusakan pada jaringan kulit adalah 590–620 V <strong>dan</strong> 740 V serta dosis energi sebesar29,5-53,8 J/cm 2 . Dalam penelitian ini, digunakan preparat jaringan kulit mencit (musmusculus) baik jaringan normal maupun jaringan rusak yang merupakan hasil penelitianPribadi (2011) sebagai sampel image yang diteliti.Penelitian ini diawali dengan mendapatkan citra digital dari preparat jaringankulit mencit (mus musculus). Pengambilan citra dilakukan dengan menggunakanmikroskop digital. Mikroskop digital merupakan mikroskop cahaya yang telahdimodifikasi dengan kamera digital <strong>dan</strong> telah terhubung dengan perangkat lunakkomputer (Fifin, 2010). Pada umumnya, mikroskop digital telah dilengkapi denganprogram yang men-capture video menjadi citra digital. Akan tetapi dalam penelitian ini,program tersebut tidak digunakan sehingga diperlukan bantuan sebuah frame grabber.Frame grabber merupakan program yang fungsinya mengubah video menjadi citra digital(Gunadhi, 2002). Dalam penggunaannya, frame grabber dapat digunakan apabila driver<strong>Jurnal</strong> <strong>Fisika</strong> <strong>dan</strong> <strong>Terapannya</strong> |Vol.1, No.1, <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong> 77

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!