Kekuatan Tekan (MPa)Tabel 3. Hasil Uji Kekuatan TekanNo. Sampel Waktu Milling(Menit)F(N) Luas Permukaan(m 2 )Kuat Tekan(MPa)1. A 0 5390 42,98 x 10 -6 125,4072. B 5 16856 47,75 x 10 -6 353,0053. C 10 10976 45,34 x 10 -6 242,0824. D 15 17836 48,99 x 10 -6 364,0745. E 25 20188 50,24 x 10 -6 401,831500Hasil Uji KekuatanTekan0A ( 0 B menit ( 5 C menit ( 10 D ) ( menit 15 E ) ( menit 25 ) menit ) )Lama Waktu MillingKekuatan Tekan(MPa)Gambar 5. Kurva Hasil Uji Kekuatan TekanGambar 5. menunjukkan nilai hasil uji kekuatan tekan yang dinyatakan dalamsatuan MPa (Megapascal). Sampel A merupakan sampel semen gigi seng fosfat tanpaproses milling, nilai kekuatan tekan sebesar 125,407 MPa. Sampel B sampai denganSampel E merupakan sampel semen gigi seng fosfat dengan proses milling masingmasing5 menit, 10 menit, 15 menit <strong>dan</strong> 25 menit. Besarnya kekuatan tekan Sampel B, C,D <strong>dan</strong> E masing-masing adalah sebesar 353,005 MPa, 242,082 MPa, 364,074 MPa <strong>dan</strong>401,831 MPa. Berdasarkan nilai kekuatan tekan dari masing-masing sampelmenunjukkan peningkatan kekuatan tekan seiring dengan lama waktu milling yangdilakukan, se<strong>dan</strong>gkan pada sampel C nilai kekuatan tekan yang dihasilkan mengalamipenurunan, hal ini terjadi karena ukuran pellet yang dihasilkan berubah pada saatpengambilan dari cetakan, sehingga mempengaruhi kekuatan tekan bahan semen gigi.Nilai hasil kekuatan tekan yang diperoleh dengan proses milling menunjukkanbahwa lama waktu milling mempengaruhi kekuatan tekan bahan semen gigi, sehinggamembantu proses homogenisasi dari campuran semen seng fosfat <strong>dan</strong> nano ZnO.Selain sampel dengan massa 0,6 gram <strong>dan</strong> 8 tetes cairan seng fosfat, dilakukanpula pengujian sampel dengan massa <strong>dan</strong> jumlah tetes yang berbeda. Tabel 4.30 <strong>Jurnal</strong> <strong>Fisika</strong> <strong>dan</strong> <strong>Terapannya</strong> |Vol.1, No.1, <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong>
menunjukkan nilai hasil uji kekuatan tekan tanpa proses milling dengan variasi massasemen seng fosfat dengan nano ZnO <strong>dan</strong> cairan semen seng fosfat. Nilai kekuatan tekansemakin meningkat seiring dengan penambahan massa semen seng fosfat dengan nanoZnO dari 0,5 gram menjadi 0,6 gram <strong>dan</strong> penambahan jumlah cairan seng fosfat yangdiberikan sama banyaknya, Penambahan massa meningkatkan nilai kekuatan tekan dari66,322 MPa <strong>dan</strong> 107,285 MPa. Se<strong>dan</strong>gkan untuk massa 0,5 gram <strong>dan</strong> 0,7 gram denganpenambahan jumlah cairan seng fosfat yang diberikan dari 8 tetes menjadi 12 tetesmeningkatkan nilai kekuatan tekan dari 66,322 MPa menjadi 403,782 MPa.Nilai hasil kekuatan tekan yang diperoleh tanpa proses milling dengan variasimassa <strong>dan</strong> cairan semen seng fosfat menunjukkan bahwa selain massa, cairan semen sengfosfat mempengaruhi kekuatan tekan bahan semen gigi, semakin banyak cairan sengfosfat semakin besar nilai kekuatan tekan yang dihasilkan, sehingga membantu proseshomogenisasi dari campuran semen seng fosfat <strong>dan</strong> nano ZnO.Tabel 4. Hasil Uji Kekuatan Tekan Sampel Tanpa MillingNo. Sampel F (N) Luas KuatPermukaan TekanJumlah Jumlah(m 2 ) (MPa)Gram Tetes1. 0,5 8 3332 50,24 x 10 -666,3222. 0,6 8 5390 50,24 x 10 -6107,2853. 0,7 12 20286 50,24 x 10 -6403,782PEMBAHASANPada penelitian ini sampel yang digunakan adalah campuran semen sengfosfat, nano ZnO <strong>dan</strong> cairan seng fosfat dengan perbandingan 85% semen sengfosfat <strong>dan</strong> 15% nano ZnO dari massa total 15 gram, sehingga didapatkan nilaimassa masing-masing bahan sebesar 12,75 gram semen seng fosfat <strong>dan</strong> 2,25 gramnano ZnO. Sebelum dicampur <strong>dan</strong> dicetak, dilakukan proses milling pada semen<strong>Jurnal</strong> <strong>Fisika</strong> <strong>dan</strong> <strong>Terapannya</strong> |Vol.1, No.1, <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong> 31
- Page 2: JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYAVOLUME
- Page 11 and 12: Crisp, John dan Elliot, Barry, 2008
- Page 16 and 17: Gambar 1. Spektrum kitosanDari spek
- Page 18 and 19: Gambar 3. Pengaruh variasi komposis
- Page 20 and 21: polimer. Dalam hal ini molekul peml
- Page 22 and 23: Pada pembahasan sebelumnya telah di
- Page 24 and 25: terbaca belum ada gugus fungsi baru
- Page 26 and 27: Bergenia H.A., 1982, Reserve osmosi
- Page 28 and 29: PENDAHULUANSemen gigi merupakan bah
- Page 30 and 31: HASIL DAN PEMBAHASANHasil Uji XRDGr
- Page 32 and 33: Fraksi Volume (%)Grafik Fraksi Volu
- Page 36 and 37: seng fosfat dan nano ZnO dengan var
- Page 38 and 39: Combe,E.C,, 1992, Sari Dental Mater
- Page 40 and 41: PENDAHULUANSurvey kesehatan yang di
- Page 42 and 43: Gambar 2. Diagram blok penelitianDa
- Page 44 and 45: Keterangan:ABCD: Program merekam fr
- Page 46 and 47: Keterangan:zΔdλ= cacahan frnji= p
- Page 48 and 49: Rumus koefisien muai termal:Gambar
- Page 50 and 51: Firdausy K, Hana M,K, 2010, Purwaru
- Page 52 and 53: Studi Teori dan Eksperimen Sensor P
- Page 54 and 55: Gambar 1. Desain Sensor Pergeseran
- Page 56 and 57: SET UP EKSPERIMENSet up eksperimen
- Page 58 and 59: (a)(b)(c)Gambar 6. Grafik Sensor Pe
- Page 60 and 61: Dari hasil regresi linier yang ditu
- Page 62 and 63: Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra
- Page 64 and 65: Gambar. 1 Arsitektur Backpropagatio
- Page 66 and 67: Pelatihan data dilakukan dengan mem
- Page 68 and 69: KESIMPULAN1. Perancangan sistem per
- Page 70 and 71: PENDAHULUANPerkembangan teknologi e
- Page 72 and 73: oksigen menyerap panjang gelombang
- Page 74 and 75: Gambar 4. Diagram Blok OksimeterLED
- Page 76 and 77: HASIL DAN PEMBAHASANPengujian ini m
- Page 78 and 79: DAFTAR PUSTAKAAdil, Ratna dan M.Roc
- Page 80 and 81: Desain Sistem Deteksi Kerusakan Jar
- Page 82 and 83: kamera telah terinstall sebelumnya.
- Page 84 and 85:
HASIL DAN PEMBAHASANFrame grabber u
- Page 86 and 87:
Tabel 3. Rata-rata intensitas freku
- Page 88 and 89:
Inspector 2.1 diketahui bahwa kalib
- Page 90 and 91:
Tabel 2. Hasil run program pengukur
- Page 92 and 93:
Teknik Ekstraksi Fitur Tekstur dan
- Page 94 and 95:
PENDAHULUANSetiap tahun kebutuhan b
- Page 96 and 97:
gumpalan kolagen disaring dengan ke
- Page 98 and 99:
kolagen dari cakar ayam dengan kola
- Page 100 and 101:
yang dapat diamati adalah bentuk ma
- Page 102 and 103:
Ukuran Makroporus(µm)1000800600400
- Page 104 and 105:
Persentase Sel Hidup (%)11010910810
- Page 106 and 107:
Develioglu, H., Koptagel, E., Gedik
- Page 108 and 109:
Pembuatan Hidrogel Kitosan - Glutar
- Page 110 and 111:
luka (Shitaba et al., 1997; Draye e
- Page 112 and 113:
Gambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan
- Page 114 and 115:
E = X 100 %Dimana E adalah persenta
- Page 116 and 117:
Penyembuhan luka melibatkan integri
- Page 118 and 119:
absorbsinya dikarenakan rantai NH 2
- Page 120:
Jayakumar, R., Prabaharan, M., Sudh