You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Catatan</strong> <strong>Seorang</strong> <strong>Pejalan</strong><br />
itu lumayan luas dan pasti bukanlah hal mudah untuk menemukannya.<br />
Harus dari manakah memulai penyusurannya? Bukankah ini seperti<br />
mencari jarum dalam tumpukan jerami? Tanya-tanya bermunculan di<br />
kepala saya dan belum juga mengalami perjodohan dengan jawaban.<br />
Namun hati tetap berkeinginan untuk ke sana dan juga berkeyakinan<br />
bahwa suatu hari nanti akan berjodoh dengan masjid itu. Ini sebuah<br />
keyakinan yang entah beralasan dari mana. Sebuah keyakinan yang<br />
terasa tak mungkin. Saya mulai meragukan suara hati.<br />
Pasca Idul Fitri, keyakinan pertemuan dengan masjid itu<br />
semakin kuat. Namun sayangnya, saya belum juga menemukan<br />
lokasinya. Sepertinya keinginan itu adalah sesuatu yang tak mungkin.<br />
Saya mulai pasrah. Jika memang saya telah berjodoh dengan masjid itu,<br />
maka saya pasti akan menemukannya dalam pertemuan tak terduga.<br />
Tapi jika pertemuan itu tak juga terjadi, sepertinya itulah hal yang<br />
terbaik.<br />
Minggu, 26 Agustus 2012, saya mempunyai tiga agenda acara:<br />
reuni dengan teman-teman kuliah, menjenguk ibunya teman, dan<br />
berziarah ke Banten. Awalnya saya memilih untuk berziarah ke Banten,<br />
tapi ternyata saya malah ditakdirkan untuk menjenguk ibunya teman.<br />
Pagi itu saya menyusuri jalan Anyer untuk sampai ke Cigading.<br />
Status hari Minggu menjadikan jalan Anyer padat merayap, bahkan<br />
macet. Demi mengurangi kebosanan, mata saya menjelajahi tiap ruas<br />
jalanan. Saat tengah asyik menjelajah, mata ini menangkap keindahan<br />
yang memanjakan. Di depan sana, dari jarak sekian meter, tegak berdiri<br />
kubah-kubah masjid yang berwarna hijau terang. Baru melihatnya saja<br />
telah mampu menggetarkan hati dan membuat saya jatuh cinta. Ada<br />
apakah gerangan?<br />
Saat angkot tepat melintas di depan masjid, terbacalah nama<br />
Masjid Al-Khadra. Membaca namanya membuat hati berkata, “Itu Masjid<br />
yang De cari!” Al-Khadra? Seingat saya namanya Al-Kubro. Perdebatan<br />
dengan hati pun terjadi, namun tak jua menghasilkan keputusan. Hati<br />
[Ratu Marfuah] 9