20.04.2017 Views

Catatan Seorang Pejalan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Catatan</strong> <strong>Seorang</strong> <strong>Pejalan</strong><br />

Salik ; Perih!<br />

...sungguh, alur itu tak mampu diterka.<br />

Kejutan besar menimpa. Aku menjadi hilang: aku kehilangan diriku<br />

sendiri. Aku ada, tapi tak merasakan ada. Tetap di sini, masih bersama,<br />

namun tak lagi memiliki: dimiliki bersama. Orang-orang hilir mudik<br />

atasku, tak bisa kutolak, dan aku hanya bisa menonton diriku sendiri<br />

dalam diam.<br />

Tak bisa berkata, suaraku bukan lagi suaraku. Tak bisa memegang,<br />

tanganku bukan lagi tanganku. Tak bisa melangkah, kakiku bukan lagi<br />

kakiku. Tak lagi ada andil atasku. Perih!<br />

Aku berjalan bertelanjang kaki, di saat beragam alas kaki kupunyai.<br />

Jalanku pun menunduk, padahal tulang punggungku masih tegak.<br />

Warna yang kupakai hanya putih, walau semua warna ada padaku.<br />

Mengasing jauh ke gunung, sementara mall dekat bertebaran. Hanya<br />

diperbolehkan melihat air dari beraneka anasir alam. Suksma<br />

dimampatkan.<br />

Dalam hidup, aku mati: dimatikan, mematikan diri sendiri. Nafas terhirup,<br />

tiada rasa. Dalam tidur, kualami kehidupan; kehidupan yang sesaat,<br />

seringnya lupa ingatan, tak bisa mengingat, tak diberi ingatan. Entahlah<br />

aku ke mana, tak terlacak, tak ada ingatan. Hidup unik!<br />

Mataku terbuka, namun yang terlihat hanya hitam, tanpa warna lain.<br />

Kotak, bundar, segitiga, sama saja pada penglihatan. Warna dan bentuk<br />

hilang. Aku buta!<br />

[Ratu Marfuah] 108

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!