20.04.2017 Views

Catatan Seorang Pejalan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Catatan</strong> <strong>Seorang</strong> <strong>Pejalan</strong><br />

“Berarti acara debat di televisi itu memunjukkan sikap yang<br />

kurang tepat, ya, Yang?”<br />

Eyang tersenyum, “Tidak juga. Semuanya tergantung pada<br />

niatnya. Jika niatnya berdebat untuk meluruskan kekurangtepatan<br />

pemahaman, ya silakan saja. Tapi jika niatnya untuk memamerkan ilmu<br />

yang sudah dikuasainya, karena merasa paling berilmu, ya janganlah.<br />

Sebab orang yang suka memamerkan ilmunya itu adalah orang yang<br />

bodoh. Sebanyak-banyaknya ilmu manusia, jika dibandingkan dengan<br />

ilmunya Allah, itu laksana setetes air di samudera luas. Ilmu manusia itu<br />

terbatas, dan batasnya ada pada kemampuan yang diberikan padanya.”<br />

Eyang terdiam.<br />

“Selain yang sudah Eyang sebutkan, coba Neng jelaskan watak<br />

satria lainnya,” pinta Eyang. Saya terdiam, memikirkan jawabannya.<br />

“Suka menolong orang lain, bahkan rela mengorbankan dirinya<br />

sendiri demi orang lain. Seakan, di hidupnya ini, dirinya tak ada. Yang ada<br />

hanya orang lain. Akhirnya hidupnya hanya digunakan untuk menolong<br />

dan membahagiakan orang lain,” jelas saya setelah terdiam lama.<br />

“Benar. Dengan kata lain, ia tak menuruti kemauannya sendiri,<br />

selalu memenuhi kebutuhan orang lain. Masih ada lagi, gak, Neng?”<br />

Saya mengingat satu hal, “Tutur katanya halus dan lemah<br />

lembut. Kepada yang lebih tua, ia menghormati. Kepada yang lebih<br />

muda, ia menyayangi. Sehingga, ia bisa diterima di berbagai lapisan.<br />

Mampu membaur di mana pun dan dengan siapa pun. Ajining diri soko<br />

lathiI—harga diri seseorang berdasarkan lidahnya, itu yang terjadi.<br />

Namun bukan karena itu lantas perkataannya dibuat sebagus dan<br />

sehalus mungkin. Perkataannya itu berasal dari kedalaman hati dan<br />

berdasarkan atas pengalaman dan pemahaman, sehingga perkataannya<br />

langsung meresap ke hati,” tutur saya.<br />

[Ratu Marfuah] 95

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!