20.04.2017 Views

Catatan Seorang Pejalan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Catatan</strong> <strong>Seorang</strong> <strong>Pejalan</strong><br />

Sakit, Candra, dan Sekotak Cokelat<br />

Di penghujung Oktober lalu, saya mengalami pingsan. Semula<br />

diduga saya keletihan, puasa tanpa sahur, dan kurang makan. Saya<br />

pingsan karena hal-hal seperti itu? Rasanya tak percaya, sebab saya<br />

sering bertemu dengan kondisi seperti itu dan tak pernah pingsan. Lalu?<br />

Yang ada hanyalah tanda tanya. Tapi dari kejadian itu, akhirnya saya tahu<br />

bagaimana rasanya pingsan :D<br />

Beberapa hari kemudian, saya kembali pingsan. Padahal saat itu<br />

saya tak keletihan, tak sedang berpuasa, dan cukup makan. Lalu kenapa<br />

bisa terjadi? Setelah dirunut kronologis kejadiannya oleh orang yang<br />

berkompeten, akhirnya sebabnya tertemukan. Saya sakit, bahkan sakit<br />

itu telah lima tahun bersarang dalam tubuh. Mendengarnya membuat<br />

tubuh lemas dan semakin lemas setelah mendengar penjelasan tentang<br />

konsekuensi yang akan saya alami setelahnya. Saat itu, yang ada<br />

hanyalah ketakutan dan kebelumsiapan dengan segala hal yang akan<br />

terjadi selanjutnya.<br />

Dalam kondisi setengah sadar, setelah pingsan berkali-kali, saya<br />

melihat seorang pemuda berjalan mendekat. Dia duduk di samping dan<br />

memandang dengan tatapan prihatin. Tanpa banyak kata, pemuda itu<br />

langsung menangis. Air mata menderas dan membasahi pipinya. Ada apa<br />

ini? Setelah berkenalan, ternyata namanya Candra. "Candra kasihan<br />

dengan De, gak sepantasnya De ngalamin hal ini. De kan orang baik,"<br />

begitu jawabnya saat saya tanya sebabnya menangis. "Emang De<br />

kenapa? Jangan sok tahu ah," saya menanggapi. Setelah bercerita,<br />

ternyata Candra telah lama mengenal saya, bahkan dia mengetahui<br />

banyak hal tentang saya.<br />

Tiba-tiba Candra menjerit kesakitan sambil memegangi<br />

kepalanya, badannya bergetar hebat dan basah oleh keringat dingin.<br />

"Candra sakit apa?" saya bertanya. "Gak papa De. Bukankah cinta<br />

[Ratu Marfuah] 16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!