20.04.2017 Views

Catatan Seorang Pejalan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Catatan</strong> <strong>Seorang</strong> <strong>Pejalan</strong><br />

Sepasang Sayap Elang<br />

Saya sedang asyik membaca di atas sebuah batu besar di tepi<br />

gunung ketika sebuah suara aneh terdengar di langit. Spontan saya<br />

menengadahkan kepala ke atas. Rupanya itu adalah suara dari seekor<br />

elang yang sedang bermanuver di angkasa. Tampak sangat gagah sekali.<br />

Setelah aksi elang selesai, saya kembali meneruskan bacaan. Tak<br />

beberapa lama kemudian, suara ribut kembali terdengar. Saya kembali<br />

menengadah. Ternyata elang yang tadi kembali lagi, dan rupanya ia tak<br />

hanya sendiri, ia datang bersama kawanannya. Mereka bermanuver<br />

indah di angkasa sambil mengeluarkan suara yang keras.<br />

“Rupanya kita dianggap tamu penting hingga disambut<br />

semeriah ini,” ucap Romo.<br />

“Biasa aja kali Mo, kan pepohonan tinggi itu kan tempat<br />

tinggalnya,” jawab saya.<br />

Lalu Romo berdiri, memerhatikan pepohonan besar di depan<br />

sana, yang menjadi tempat persembunyian kawanan elang. “Mungkin<br />

begitu tapi mungkin juga bukan,” kata Romo sambil melangkahkan kaki<br />

mendekati saya, dan kemudian duduk di samping. “Sudahi membaca<br />

bukunya, mari kita bicara. Masa jauh-jauh ke gunung cuma buat<br />

membaca,” katanya sambil menutup buku yang sedang saya baca.<br />

“Baiklah Romo. Mau bicara apa?”<br />

Romo menarik nafasnya dan kemudian berkata, “Apa yang<br />

menyebabkan elang terbang gagah di angkasa?”<br />

Saya terdiam, pura-pura berpikir. “Sudah takdirnya, Mo. Begitu<br />

kan? Hehe,” jawab saya.<br />

“Hadehh…ditanya serius kok malah bercanda, Nduk?”<br />

[Ratu Marfuah] 31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!