untuk beristirahat. Keesokan hari ketika ia membuka kunci pintu mobilnya, ternyata radio tapebeserta audio speaker yang terpasang di mobilnya hilang, langsung ia mengadu ke pihak hotel,tetapi penanganan keamanan dan ganti rugi dari pihak hotel kurang baik. Sehubungan dengankasus ini, pengusaha hotel santosa selaku pelaku usaha harus menunjukan tanggung jawabnyademi menjaga kepercayaan pihak konsumen.MenurutBambang Sujatno empat tipe yang dapat memunculkan keluhan tamu (guestComplain), yaitu :1. Hal-hal yang bersifat mekanisYang termasuk dalam tipe ini adalah adanya kerusakan pada fasilitas hotel, misalnya :AC, Penerangan, kunci kamar, pipa-pipa, TV, video, komputer, radio, Air.2. Hal-hal yang berkaitan dengan pelayananHal ini biasanya disebabkan oleh tamu harus menunggu lama, pelanggan kopor danbawaan lainnya, kamar yang kurang bersih, pelayanan telepon, fax, pelayanan dibagian makanan dan minuman, pencucian pakaian, kurang perlengkapan di kamar, dibar, dsb.3. Sikap pegawai : kasar, kurang hati-hati, tidak ramah, kurang sopan, kurang peka dan kurang tanggapterhadap keinginan tamu, membeda-bedakan tamu, malas, lamban.4. Sesuatu yang tidak biasaTermasuk didalamnya : kurangnya kendaraan umum, cuaca yang kurang mendukung,ada binatang masuk ke hotel, hal-hal lain yang terjadi di luar kemampuan hotel untukmencegahnya. 2Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh konsumen, harus diselesaikan secara positifoleh pelaku usaha, dimana pelaku usaha harus bertanggung jawab atas semua kerugian yangdiderita konsumen, namunsering terjadi juga konsumen kecewa karena keluhan-keluhan yangdisampaikannya tidak mendapat2Bambang Sujatno, Hotel Courtesy, Yogyakarta, Andi Yogyakarta, 2006, Halaman 118-119
penyelesaian yang positif, serta ada juga pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab ataskerugian yang diderita oleh konsumen akibat dari kesalahan pihak pelaku usaha itu sendiri, halini merupakan masalah yang sering terjadi di dalam dunia perhotelan, sehingga posisi konsumenyang rendah mengakibatkan kepentingan dan hak konsumen terabaikan,ditambah lagi perananpemerintah dalam mengawasi perilaku pelaku usaha yang lemah semakin membuat konsumentidak berdaya atas hak-haknya dalammengkonsumsi barang dan/atau jasa. Padahal konsumenmemiliki hak dasar dalam Guidelenes For Consumer Protection Of 1985 yang dikeluarkan olehPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyatakan:Konsumen dimanapun mereka berada memiliki hak-hak dasar sosialnya. YangdimaksudHak dasar tersebut adalah Hak untuk mendapatkan informasi yang jelas, benardan jujur, Hak untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan, Hak untukmemilih, Hakuntuk didengar, Hak untuk mendapatkan ganti rugi dan Hak untukmendapatkankebutuhan hidup manusia. 3Salah satu hak dari pelaku usaha adalah menerima pembayaran sesuai dengankesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. Salahsatu kewajiban pelaku usaha yaitu memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenaikondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan,dan pemeliharaan, sedangkan salah satu hak konsumen adalah hak atas kenyamanan, keamanan,dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa, selain itu kewajibanhalaman 7.3Az Nasution, <strong>Hukum</strong> Perlindungan Konsumen; suatu pengantar, Jakarta, CV. Tiagra Utama, 2002,
- Page 1 and 2: TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA JASA PE
- Page 3 and 4: LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSITANGGUNG J
- Page 5 and 6: PRAKATAAlhamdulillah hirabbil’aal
- Page 7 and 8: ABSTRAKPerlindungan konsumen merupa
- Page 9 and 10: DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL ....
- Page 11 and 12: 7. Asas-Asas Hukum Perlindungan Kon
- Page 13 and 14: Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 m
- Page 15: Surat Keputusan Menteri Pariwisata,
- Page 19 and 20: Tanggung jawab pelaku usaha yang di
- Page 21 and 22: D. Kegunaan Peneitian1. Kegunaan te
- Page 23 and 24: produsen yang dikenal di Belanda, k
- Page 25 and 26: Menurut Muhammad Syafi'I Antonio da
- Page 27 and 28: 3. Hak untuk melakukan pembelaan di
- Page 29 and 30: sebagaimana adanya pada saat pengem
- Page 31 and 32: dirugikan oleh pelaku usaha. Masala
- Page 33 and 34: dalam masyarakat, baik bagi kepenti
- Page 35 and 36: menaati hukum dan memperoleh keadil
- Page 37 and 38: c. Kitab Undang-Undang Hukum Perdat
- Page 39 and 40: 9) Undang-Undang Nomor 40 tahun 200
- Page 41 and 42: C. Tanggung Jawab Pelaku UsahaTangg
- Page 43 and 44: 4. Pemberian ganti rugi sebagaimana
- Page 45 and 46: dan pelayanan penginapan, makan-min
- Page 47 and 48: ) Luas minimal kamar standard 20 m
- Page 49 and 50: Perbedaan istilah tamu seperti ters
- Page 51 and 52: pembayarannya. Departemen ini juga
- Page 53 and 54: hukum, buku-buku literatur, karya i
- Page 55 and 56: BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS
- Page 57 and 58: mengutamakan hidangan Indonesia, ta
- Page 59 and 60: c. Check in antara pukul 06.05 samp
- Page 61 and 62: mengidentifikasi, melacak, memata-m
- Page 63 and 64: dan identitas yang berupa paspor ba
- Page 65 and 66: 2.1.9. Untuk tamu yang belum puas t
- Page 67 and 68:
B. PembahasanSetiap pelanggaran yan
- Page 69 and 70:
Santosa .41Ibid , halaman 10
- Page 71 and 72:
Menurut Ahmadi Miru dan Sutarman Yo
- Page 73 and 74:
erupa uang atau barang dan jasa ter
- Page 75 and 76:
dari konsumen. Adanya ganti rugi se
- Page 77 and 78:
BAB VPENUTUPA. SIMPULANBerdasarkan
- Page 79 and 80:
Sujatno, Bambang, Hotel Courtesy, Y