29.12.2015 Views

EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015

m-130-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

REVISI UNDANG-<br />

UNDANG NO.6 TAHUN<br />

2014 TENTANG DESA<br />

Kami menyampaikan masukan kepada<br />

Ketua Komisi III DPR RI perihal permohonan<br />

revisi terhadap UU No. 6 tahun<br />

2014 tentang Desa, karena UU tentang<br />

Desa telah berlaku tidak adil terhadap<br />

pemerintah desa, antara lain :<br />

- Pada bulan Ramadhan seluruh PNS<br />

menerima THR tetapi Pemerintah<br />

Desa hanya menerima RIKSUS dari<br />

Inspektorat Kabupaten Katingan<br />

- Alokasi dana Desa Tahun 2014<br />

sebesar Rp. 56.100.000,- telah<br />

digunakan untuk membiayai kegiatan<br />

reses Anggota DPRD Kab.<br />

Katingan, namun pada kenyataannya<br />

Pabrik Rotan di Desa Tumbang<br />

Hiran yang mengalami kerugian<br />

Rp. 500.000.000,- tidak mendapat<br />

perhatian dari DPRD Kab. Katingan.<br />

Atas adanya ketidakadilan tersebut,<br />

maka pengadu memohon agar UU No. 6<br />

Tahun 2014 tentang Desa dapat direvisi,<br />

dalam rangka perbaikan dalam penerapannya.<br />

Pengadu memohon agar Komisi III<br />

DPR RI dapat memperhatikan dan mempertimbangkan<br />

usulan tersebut sebagai<br />

masukan dalam mengambil kebijakan<br />

terkait UU tersebut.<br />

Permasalahan terkait dengan persoalan<br />

pemerintahan desa yang menjadi<br />

bidang tugas Komisi II DPR RI, kiranya<br />

dapat diteruskan pula kepada Komisi II<br />

DPR untuk ditindaklanjuti.<br />

Muhamad Paulinus Jahono<br />

Katingan, Kalteng<br />

FOTO: http://industri.bisnis.com<br />

PEMALSUAN DOKUMEN<br />

JUAL BELI KAPAL<br />

ASING AMBASADOR VII<br />

Kami mela[porkan tindak pidana pemalsuan<br />

dokumen tersebut kepada Polair<br />

Baharkam Polri pada tanggal 2 Mei<br />

2013 No. LP/76/V/2013 dan hingga kini<br />

penanganan atas kasus tersebut masih<br />

dalam tahap penyelidikan dan penyidikan.<br />

Bahwa pada tanggal 24 Juni 2013,<br />

pihak Polair Baharkam Polri telah mengadakan<br />

gelar perkara dengan pihakpihak<br />

terkait tanpa memberitahukan<br />

kami selaku pelapor perkara tersebut,<br />

dengan hasil keputusan melepaskan barang<br />

bukti (Kapal “Ambasador VII”) berdasarkan<br />

surat rujukan ke Mabes Polri<br />

No. B/1461-b/IX/213/Ditpropam, tgl 24<br />

September 2013.<br />

Kemudian kami menanyakan perihal<br />

surat rujukan dari Mabes Polri tersebut<br />

kepada Penyidik Mabes Polri, namun<br />

penyidik menyatakan tidak ada surat<br />

rujukan apapun dari Baharkam kepada<br />

Mabes Polri.<br />

Berdasarkan surat rujukan tersebut,<br />

kemudian barang bukti dimusnahkan.<br />

Atas peristiwa pemusnahan barang bukti<br />

tersebut pengadu kembali melaporkan<br />

kepada Penyidik Polair Baharkam<br />

Polri dan menyatakan bahwa ”apabila di<br />

kemudian hari ada tuntutan tentang kegiatan<br />

pemusnahan barang bukti, maka<br />

akan ada yang bertanggungjawab”.<br />

Selanjutnya kami kembali melapor kan<br />

perkara tersebut kepada Divisi Provinsi<br />

dan Pengamanan Polri (Propam) atas<br />

dugaan pelanggaran kode etik profesi<br />

Polri yang dilakukan oleh Kombes Pol.<br />

Drs. Zainal Paliwang dalam menangani<br />

perkara dugaan pemalsuan dokumen<br />

jual beli kapal berbendera asing.<br />

Atas laporan tersebut, pihak Propam<br />

menanggapi laporan tersebut melalui<br />

surat No. B/1515/VII/2014/Ditpropam,<br />

tanggal 23 Juli 2014 yang menyatakan<br />

bahwa tidak ditemukan pelanggaran<br />

kode etik karena belum ada kepastian<br />

mengenai siapa yang mempunyai kewenangan<br />

menangani perkara tersebut.<br />

Pihak Propam menyarankan agar pengadu<br />

membuat permohonan gelar perkara<br />

di Birowassidik Bareskrim Polri.<br />

Selanjutnya pihak kami didampingi<br />

Pengacara, Sdr. Hendra Muchlis, SH<br />

mengajukan surat No. 085/OPS/HHP/<br />

VIII/14, tgl 13 Agustus 2014 mengenai<br />

permohonan gelar perkara, namun hingga<br />

saat ini permohonan tersebut belum<br />

mendapat tanggapan dari Birowassidik<br />

Bareskrim Polri.<br />

Kami memohon bantuan Komisi III<br />

DPR terkait penyelesaian masalah tersebut<br />

sesuai dengan ketentuan hukum<br />

yang berlaku.<br />

Ambri Simabur<br />

Tanjung Butung, Kepulauan Riau<br />

EDISI 130 TH. XLV, 2015<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!