EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI
m-130-2015
m-130-2015
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
liputan khusus<br />
DPR DORONG EROPA LEBIH<br />
MANUSIAWI TERHADAP PENGUNGSI<br />
DPR mendorong Eropa untuk memiliki keputusan yang adil bagi seluruh negara dan manusiawi bagi<br />
pengungsi. Dorongan tersebut disampaikan mengingat musim dingin yang akan segera tiba dikhawatirkan<br />
dapat menyebabkan semakin banyaknya korban yang akan berjatuhan.<br />
dingin akan segera tiba dalam beberapa<br />
bulan, dengan demikian akan banyak lagi<br />
pengungsi dan pencari suaka yang tinggal di<br />
“Musim<br />
tenda-tenda, jalanan ataupun tempat perlindungan<br />
yang mungkin membeku menunggu keputusan dari<br />
Eropa,“ kata Fadli Zon dalam pidatonya di Sidang Umum Inter<br />
Parliametary Union (IPU) ke-133 di Geneva, Switzerland.Lebih<br />
lanjut ditegaskan, jika Eropa<br />
tidak bisa memutuskan,<br />
semakin banyak korban<br />
akan berjatuhan.<br />
“Untuk itu saya mendorong<br />
Eropa untuk memiliki<br />
keputusan yang adil bagi<br />
seluruh negara dan manusiawi<br />
bagi para pe ngungsi,”<br />
tegas Fadli Zon pada Sidang<br />
IPU yang mengambil tema<br />
besar seputar isu migrasi<br />
dan pengungsi (The moral<br />
and economic imperative<br />
for fairer, smarter and<br />
more humane migration).<br />
Namun, menurut Fadli<br />
Zon, penangganan masalah<br />
pe ngungsi bukan Wakil Ketua DPR Fadli Zon pada Sidang IPU ke-133<br />
hanya menjadi tanggungjawab<br />
negara-negara Eropa. Melainkan juga negara yang telah<br />
meratifikasi Konvensi dan Protokol terkait dengan Status Pengungsi<br />
untuk berperan dalam penangganan pengungsi sesuai<br />
dengan yang telah diatur dalam konvensi dan protokol<br />
yang berlaku termasuk dalam hal proses pemukiman kembali.<br />
Dalam sidang IPU yang dihadiri oleh lebih dari 650 anggota<br />
parlemen anggota IPU termasuk 92 Pimpinan Parlemen itu,<br />
Fadli Zon juga menyatakan menyambut baik adanya komitmen<br />
untuk melakukan langkah-langkah pemukiman kembali<br />
dan mendesak agar negara-negara lain yang belum turut serta<br />
dalam penangganan pengungsi untuk berbagi beban dan<br />
memenuhi tanggung jawab mereka sesuai dengan ketentuan<br />
yang terdapat dalam konvensi yang telah diratifikasi bersama.<br />
Akan tetapi, DPR juga menyatakan keprihatinannya atas<br />
adanya kecenderungan tertentu yang muncul dalam proses<br />
penentuan status pengungsi, khususnya dalam konteks diskriminasi<br />
berbasis agama.<br />
“Dalam konteks permasalahan ini, Indonesia mendesak<br />
negara-negara yang telah meratifikasi konvensi untuk secara<br />
penuh mengintegrasikan pelaksanaan prinsip-pinsip hak asasi<br />
manusia (HAM) dalam proses yang ada. Tidak ada siapapun<br />
berhak dinilai berdasarkan ras, usia, jenis kelamin ataupun<br />
latar belakang agama tertentu,” tandasnya.<br />
TANGANI PENGUNGSI<br />
Delegasi DPR dipimpin<br />
oleh Wakil Ketua DPR Fadli<br />
Zon dan Anggota Delegasi<br />
lainya yaitu Nurhayati Ali<br />
Assegaf (Ketua BKSAP/F-<br />
Demokrat), Evita Nursanty<br />
dan Nazaruddin Kiemas (F-<br />
PDIP), Dwie Aroem Hadiatie<br />
(F-PG), Jazuli Juwaini<br />
(F-PKS), Alimin Abdullah<br />
(F-PAN), Okky Asokawati<br />
(F-PPP), dan Hamdhani (F-<br />
Nasdem) juga memaparkan<br />
panjang lebar tentang<br />
kebijakan Indonesia dalam<br />
menangani pe ngungsi.<br />
Diungkapkannya, meski<br />
Indonesia bukan termasuk<br />
ne gara yang meratifikasi konvensi pengungsi (catatan: ratifikasi<br />
Konvensi tentang Status Pengungsi tidak diwajibkan atau<br />
optional/pilihan sifatnya), namun Indonesia menerima banyak<br />
pengungsi. Tercatat per Agustus 2015 berdasarkan data UN<br />
HCR sebanyak 13.110 pengungsi dan pencari suaka berada di<br />
Indonesia.<br />
“Kami tidak memiliki tanggungjawab apapun kepada pengungsi<br />
– bila merujuk pada konvensi. Namun, sejarah peperangan<br />
dan nilai-nilai solidaritas yang kami miliki mengajarkan<br />
bahwa kemanusiaan ada tanpa sebab apapun,’’ tegas Fadli.<br />
Pimpinan DPR dari Fraksi Gerindra ini kemudian menambahkan<br />
diAceh, lebih dari 1.300 pengungsi dari Rohingya yang<br />
lari dari konflik dan tidak memiliki kewarganegaraan diselamatkan<br />
oleh penduduk setempat dan kemudian pengungsi<br />
tersebut dibawa ke Medan untuk mendapatkan perawatan.<br />
Ditandaskan Fadli, solidaritas internasional harus menjadi<br />
66 EDISI 130 TH. XLV, 2015