29.12.2015 Views

EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015

m-130-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kunjungan kerja<br />

Tim Pansus RUU Paten<br />

bertemu dengan<br />

Kapolda Sulawesi<br />

Selatan<br />

MENDESENTRALISASI<br />

PATEN MENYADARKAN<br />

MASYARAKAT<br />

Hak paten jadi instrumen penting untuk<br />

melindungi kekayaan bangsa. Birokrasi<br />

yang berbelit dan sentralisasi masih<br />

menjadi masalah yang mengganjal dalam<br />

mengakses hak paten. Masyarakat pun harus disadarkan<br />

pada pentingnya paten.<br />

Diskusi mendalam terjadi saat Panitia Khusus<br />

(Pansus) RUU Paten DPR RI berkunjung ke Polda<br />

Sulawesi Selatan (Sulsel) akhir Oktober lalu. Akademisi,<br />

Kepolisian, pelaku usaha, Kemenkum HAM,<br />

hingga Pemprov Sulsel bertemu membincang persoalan<br />

paten. Pansus sedang menghimpun masukan<br />

penting dan berharga dari daerah.<br />

Sentralisasi pengurusan paten ternyata dirasakan<br />

daerah begitu menghambat. Dampaknya,<br />

masyarakat jadi malas dan tak peduli pada paten.<br />

Padahal, banyak temuan dan produk di daerah<br />

yang perlu dipatenkan untuk melindungi karya<br />

anak bangsa. Pengurusan paten yang masih sentralistik<br />

di pemerintah pusat harus mulai dibagi ke<br />

daerah (desentralisasi). Dengan begitu, masyarakat<br />

bisa mengurus produk dan temuannya ke otoritas<br />

paten setempat.<br />

“Ada semangat untuk segera merevisi UU Paten<br />

yang sudah tidak bisa menjawab tantangan zaman.<br />

Perkembangan hukum dan masyarakat tidak<br />

bisa lagi ditampung dalam UU lama,” ungkap<br />

Syarifuddin Sudding Wakil Ketua Pansus Paten,<br />

saat memimpin diskusi Paten di Polda Sulsel. RUU<br />

yang hendak diajukan ini merupakan revisi atas UU<br />

No.14/2001 tentang Paten. Inisiatif revisi datang<br />

dari pemerintah. Kini, Pansus sedang menyusun<br />

daftar inventaris masalah (DIM).<br />

Sudding mengatakan, banyak perdebatan menyangkut<br />

pasal-pasal dalam UU Paten yang kini<br />

masih berlaku. Dalam diskusi itu mengemuka bahwa<br />

daerah menginginkan kemudahan pengurusan<br />

paten. Sebagian kewenangan pusat harus dilimpahkan<br />

ke daerah. Desentralisasi menjadi keniscayaan.<br />

Di Sulsel banyak produk kuliner belum<br />

dipatenkan. Masyarakat malas mengurus Paten,<br />

selain birokrasinya yang berbelit, biaya pengurusan<br />

juga dirasa mahal.<br />

Pemprov Sulsel mengusulkan agar masyarakat<br />

di daerah bisa mengurus paten di daerahnya<br />

masing-masing dengan biaya yang ditekan semurah<br />

mungkin. Bahkan, diusulkan agar digratiskan<br />

saja. Usulan menggratiskan paten bagi para pelaku<br />

52 EDISI 130 TH. XLV, 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!