EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI
m-130-2015
m-130-2015
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
liputan khusus<br />
DPR PIMPIN ORGANISASI<br />
PARLEMEN GLOBAL<br />
ANTIKORUPSI<br />
Matanya menatap tajam ke arah pembicara<br />
yang berada di mimbar depan.<br />
Sekali waktu dia menggigit bibir, dahi<br />
berkerut, kentara ia sedang memikirkan<br />
sesuatu. Sementara rekannya di sebelah sambil<br />
mengangguk-angguk — mencerna pembicaraan<br />
nara sumber yang semua dalam bahasa asing.<br />
Sambil menyender ke bangkunya ia menerawang ke<br />
atas mencermati ornamen Ruang Kesultanan Hotel<br />
Ambarukmo, salah satu gedung megah kebanggaan<br />
rakyat Yogyakarta ini. Itu ekspresi dua mahasiswa<br />
yang mengikuti jalannya Sidang Umum keenam<br />
GOPAC (Global Organization for Parliamentarians<br />
Against Corruption), 5-7 Oktober 2015. Sebagai<br />
pengamat belasan mahasiswa dari sejumlah perguruan<br />
tinggi di Indonesia ini duduk di bagian belakang<br />
ruang sidang leluasa mencermati interaksi<br />
anggota DPR RI dengan koleganya sesama anggota<br />
parlemen antikorupsi dari 74 negara.<br />
“Senang bisa mengikuti sidang bersama parlemen<br />
dunia dan jadi tahu bagaimana korupsi sebagai<br />
musuh bersama di dunia. Saya melihat DPR<br />
punya niat besar untuk memerangi korupsi, tetapi<br />
memang perlu upaya luar biasa karena korupsi sudah<br />
seperti penyakit yang susah dihilangkan,” kata<br />
Wahyu dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.<br />
Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliah jurusan<br />
antropologi ini juga sempat berdialog dengan<br />
sejumlah anggota parlemen anggota GOPAC yang<br />
aktif mengkampanyekan antikorupsi di negaranya.<br />
Bicara pada kesempatan berbeda Ranal Fadhilah<br />
mahasiswa jurusan manajemen Perbanas, Jakarta<br />
mengaku sangat beruntung bisa selama tiga hari<br />
berada di tengah persidangan. Baginya upaya memerangi<br />
korupsi adalah upaya yang harus dilakukan<br />
terus menerus.<br />
Ia juga mengapresiasi dari 560 anggota DPR<br />
hanya 40an orang yang bersedia aktif menjadi anggota<br />
GOPAC. Menurutnya tentu tidak mudah memutuskan<br />
untuk menjadi anggota parlemen pegiat<br />
anti korupsi. Setelah menyimak diskusi dan perdebatan,<br />
ia berkesimpulan Sidang Umum GOPAC di<br />
Yogyakarta berlangsung produktif.<br />
“Saya melihat anggota DPR sangat dihormati<br />
oleh koleganya sesamanya anggota GOPAC. Sebagai<br />
generasi muda saya punya harapan pada saatnya<br />
DPR harus jadi role model sebagai parlemen bersih,”<br />
tutur Ranti. Satu hal yang kemudian membuat<br />
Ranti tersenyum tiada henti adalah ketika ia pada<br />
ak hirnya mendapat kesempatan berfoto bersama<br />
dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang dalam sidang<br />
itu terpilih menjadi Ketua GOPAC, memimpin<br />
aksi kampanye organisasi parlemen global memerangi<br />
kejahatan luar biasa, korupsi.<br />
Wakil Ketua DPR Bidang Korpolkam ini terpilih<br />
menjadi Ketua GOPAC secara aklamasi dalam<br />
penutupan Konferensi GOPAC. Sebelumnya Fadli<br />
Zon merupakan kandidat tunggal dari SEAPAC<br />
(Southeast Asia Parliamentarians Against Corruption)<br />
yang bersaing dengan kandidat dari regional<br />
lainnya yaitu John Hyde, politisi senior dari Australia<br />
dan juga Osei Kyei Mensah Bonsu dari Ghana. Ia<br />
menggantikan Ricardo Garcia Cervantes dari Meksiko<br />
setelah melalui sidang board meeting yang dihadiri<br />
oleh 5 perwakilan benua dan regional chapter<br />
seperti Afrika, Arab, Latin Amerika, South Asia,<br />
Oceania Karibia, North America.<br />
“Saya melihat ini adalah kerja berat. Pertama<br />
menyangkut reputasi internasional GOPAC yang<br />
sudah cukup bagus, standingnya di dunia internasional<br />
dan kesempatan pertama bagi orang Indonesia,<br />
buat saya ini suatu amanah yang berat<br />
karena menyangkut nama baik dan standing position<br />
dalam pemberantasan korupsi itu sendiri,”<br />
katanya usai sidang. Selain itu, dengan jabatan ini,<br />
dirinya juga mendorong anggota DPR RI untuk lebih<br />
berkiprah di dunia internasioanl. Kepemimpinan<br />
GOPAC lainnya adalah, Wakil Ketua Paula Berto<br />
dari Amerika Latin dan Osei Kyei-Mensah-Bonsu<br />
dari Ghana. Sekretaris GOPAC Oceania, John Hyde<br />
dari Australia dan bendaharanya dari Karibia.<br />
DEKLARASI YOGYA<br />
Konferensi Keenam GOPAC juga menghasilkan<br />
Deklarasi Yogyakarta, yang berisikan dua puluh<br />
(20) butir deklarasi yang berasal dari inti sari enam<br />
sesi panel serta empat sesi dengan mitra GOPAC<br />
yang mencerminkan berbagai upaya yang dapat<br />
Ketua Gopac Fadli<br />
Zon bersama jajaran<br />
Pimpinan terpilih<br />
lainnya<br />
62 EDISI 130 TH. XLV, 2015