29.12.2015 Views

EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015

m-130-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kunjungan SPESIFIK<br />

KOMISI VIII<br />

BENAHI SISTEM<br />

PENDIDIKAN ISLAM<br />

Di masa sidang I di Tahun 2015-<br />

2016 ini, Komisi VIII salah satunya<br />

bertekad untuk membenahi<br />

sistem pendidikan Islam<br />

yang terjadi di negeri ini lewat Panja<br />

(Panitia Kerja) Pendidikan Islam (Pendis).<br />

Panja Pendis mengunjungi dua daerah<br />

secara bersamaan, yakni Nusa Tenggara<br />

Barat, dan Sulawesi Tengah guna melihat<br />

realita yang terjadi dan menampung<br />

aspirasi terkait sistem pendidikan Islam.<br />

PENYERAPAN ANGGARAN<br />

RENDAH, GAJI GURU MADRASAH<br />

MINIM<br />

Tim Panja Pendis NTB ini menemukan<br />

sejumlah temuan terkait tentang<br />

Pendidikan Islam yang ada selama ini.<br />

Diantaranya penyerapan anggaran<br />

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian<br />

Agama (Kemenag) NTB per tanggal 9<br />

Oktober yang masih rendah. Padahal<br />

beberapa bulan lagi masa anggaran 2015<br />

akan segera berakhir.<br />

Diungkapkan Ketua Komisi VIII, Saleh<br />

Partaonan Daulay saat memimpin pertemuan<br />

dengan Kepala Kanwil Kemenag<br />

beserta jajarannya Jumat (9\10), anggaran<br />

Kemenag Provinsi NTB hanya sekitar<br />

7 Miliar, namun tidak dipergunakan<br />

dengan baik. Padahal banyak hal yang<br />

bisa dilakukan dengan anggaran itu,<br />

terutama untuk peningkatan kualitas<br />

keagamaan masyarakat NTB, khususnya<br />

dalam bidang pendidikan agama,baik<br />

Islam, kristen maupun agama lainnya.<br />

Seperti peningkatan sarana dan prasarana<br />

pondok pesantren, dan lain sebagainya.<br />

Dalam pertemuan itu Kepala Kanwil<br />

Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat,<br />

Tim Panja Pendis Komisi VIII DPR saat<br />

meninjau Madrasah Tsanawiyah Negeri<br />

Model Palu, Prov. Sulteng<br />

Sulaiman Hamid mengungkapkan alasan<br />

lambannya penyerapan anggaran<br />

Kemenag di wilayahnya. Diantaranya<br />

seringnya revisi anggaran di tengah atau<br />

di akhir tahun sehingga menyebabkan<br />

terhambatnya waktu pelaksanaan anggaran.<br />

Diantaranya adanya kebijakan<br />

perubahan akun 57 tentang bantuan<br />

sosial, menjadi akun 52 (belanja barang)<br />

pada program BOS (bantuan operasional<br />

sekolah) dan bantuan rehabilitas gedung<br />

madrasah.<br />

Selain itu, kebijakan verifikasi sasaran<br />

bantuan rehabilitasi pada DIPA Kanwil<br />

Kemenag Provinsi oleh Irjen Kemenag<br />

RI menjadi salah satu hambatan dalam<br />

proses eksekusi anggaran rehab, karena<br />

harus menunggu verifikasi dan rekomendasi<br />

dari Irjen.<br />

Namun belakangan terbit PMK (peraturan<br />

menteri keuangan) 168 dimana<br />

Kementerian/lembaga bisa mencairkan<br />

secara langsung seperti akun 57 (bansos)<br />

diyakini Sulaiman akan mempercepat<br />

penyerapan sisa anggaran Kanwil Kemenag<br />

NTB yang sebesar 70 persen lagi.<br />

58 EDISI 130 TH. XLV, 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!