29.12.2015 Views

EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015

m-130-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kunker Spesifik Komisi X DPR yang dipimpin<br />

Wakil Ketua Abdul Kharis Al-Masyhari<br />

mengunjungi Borobudur dan berdialog<br />

dengan pemangku kepenti ngan<br />

turis Jateng. Kesan minimnya kunjungan<br />

wisatawan ke Borobudur ini diakui<br />

Plh. Dirut PT Taman Wisata Borobudur,<br />

Prambanan dan Ratu Boko, Purwanto.<br />

Menurut dia, tahun 2010 jumlah pengunjung<br />

sebanyak 3,6 juta orang dan<br />

pada tahun 2014 meningkat menjadi<br />

5,1 juta orang terdiri 4,67 juta wisnus<br />

dan 448 ribu wisman. Dari data ini terungkap<br />

bahwa kunjungan wisatawan<br />

mancanegara sa ngat kecil sementara<br />

yang dominan dari wisatawan lokal atau<br />

wisnus (wisatawan nusantara).<br />

Joko Suratno dari Asita Jateng juga<br />

mengakui terkait kunjungan wisman,<br />

Borobudur butuh promosi lagi karena<br />

menurunnya rating Borobudur. Target<br />

yang cukup banyak dicanangkan Angkor<br />

Wat ( Thailand) sampai 8 juta dan Borobudur<br />

hanya ratusan ribu.<br />

Anggota Tim Yayuk Sri Rahayuningsih<br />

meminta apa yang dikeluhkan stake<br />

holder (pemangku kepentingan) obyek<br />

wisata Candi Borobudur perlunya kerja<br />

sama meningkatkan infrastruktur bisa<br />

direalisasikan Pemprov Jawa Tengah.<br />

Termasuk peningkatan kualitas Bandara<br />

Ahmad Yani Semarang sebagai salah<br />

satu pintu gerbang masuknya wisatawan<br />

ke Jawa Tengah.<br />

Khusus untuk Candi Borobudur yang<br />

merupakan warisan dunia ini harus diusahakan<br />

betul-betul jangan sampai<br />

kalah dengan Bali. “Jangan kalah dengan<br />

Bali. Bali warisan nasional atau warisan<br />

Indonesia, sementara Borobudur adalah<br />

warisan dunia,” tegasnya.<br />

Meski lokasi tempat tinggalnya tidak<br />

jauh, Yayuk yang juga Ketua Tim Kunspek<br />

Komisi X Abdul Kharis sama-sama<br />

dari Dapil Jateng, namun baru sekali ke<br />

Borobudur ketika siswa SD. “Jadi potensi<br />

wisnus sendiri masih sangat besar, terutama<br />

anak-anak sekolah perlu dikenalkan<br />

bahwa ada keajaiban dunia- Borobudur,”<br />

tegas Yayuk.<br />

Sementara Kemenpar yang mencanangkan<br />

beberapa promosi Borobudur<br />

di luar negeri diharapkan lebih gencar<br />

lagi karena popularitasnya menurun,<br />

padahal seharusnya kita bangga. “Bandingkan<br />

dengan Bali, setiap kuil di Bali<br />

bisa jadi obyek, tapi ini yang sudah ada<br />

di depan mata, tidak ditangani dengan<br />

serius,” tekan dia.<br />

Hal yang sama dikatakan anggota<br />

Komisi X DPR Esti Wijayati menyatakan<br />

terkejut dengan minimnya target kunjungan<br />

wisatawan ke Jawa Tengah termasuk<br />

Borobudur. Pada tahun 2015 ini<br />

secara nasional pemerintah menargetkan<br />

10 juta wisatawan dan tahun 2016<br />

meningkat menjadi 12 juta.<br />

Pada tahun ini data wisatawan yang<br />

berkunjung ke Jateng hanya 400 ribu,<br />

berarti target wisata ke Jateng hanya 4%<br />

sementara potensinya ada 4 destinasi<br />

skala nasional. Yogya yang kecil wisman<br />

diatas 300 ribu yang ke Prambanan 180<br />

ribu hampir sama dengan yang ke Borobudur.<br />

Tim Kunker Komisi X DPR kunjungi<br />

Candi Borobudur<br />

Tim Kunker Komisi X DPR berpose di depan Candi Borobudur<br />

EDISI 130 TH. XLV, 2015<br />

55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!