29.12.2015 Views

EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015

m-130-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

garda terdepan dalam situasi kemanusiaan seperti ini. “Kami<br />

telah bersepakat bersama Malaysia untuk merawat pengungsi<br />

Rohingya dengan menyediakan pemukiman sementara di sejumlah<br />

wilayah, “tandasnya.<br />

Tetapi, lanjut Fadli, komunitas internasional perlu bekerja<br />

kolektif untuk menyelesaikan masalah ini dan tidak berhak<br />

meninggalkan masalah yang ada hanya pada satu negara saja.<br />

Terkait dampak negatif pengungsi, delegasi Indonesia<br />

mengarisbawahi arti pentingnya untuk tetap waspada ketika<br />

menangani dampak negatif dari migrasi yang tak berpola.<br />

“Berdasarkan pengalami kami, motif yang ada tidak selalu<br />

politik, tetapi ada juga motif ekonomi, yang kemudian diekploitasi<br />

sindikat kejahatan untuk menyelundupkan dan memperdagangkan<br />

mereka,” terang Fadli. Untuk itu, dia menegaskan<br />

perlunya diambil tindakan<br />

tegas untuk memerangi para<br />

penyelundup dan membawa<br />

mereka ke pe ngadilan.<br />

Penegasan lain yang disampaikan<br />

oleh delegasi DPR<br />

dalam sidang IPU ke-133<br />

adalah pentingnya mengatasi<br />

akar masalah dan faktor<br />

penyebab dari migrasi dan<br />

pentingnya memerangi penyelundupan<br />

dan perdagangan<br />

Bersama delegasi Parlemen Mongolia<br />

manusia.<br />

Ditegaskan delegasi DPR, bahwa konflik di sebagian besar<br />

dunia telah memicu gelombang massif manusia. “Adalah<br />

pen ting untuk menggarisbawahi perlunya perdamaian pada<br />

negara asal migrasi yang tidak teratur tersebut,” tandas Fadli.<br />

HENTIKAN PERANG DAN KONFLIK DI SURIAH<br />

Delegasi DPR juga mendesak perlunya langkah-langkah internasional<br />

yang baru untuk menghentikan perang dan konflik<br />

yang terjadi terutama di Suriah. Situasi di Suriah menurut DPR<br />

telah menyebabkan penderitaan dan memaksa 12 juta rakyat<br />

Suriah meninggalkan rumah mereka.<br />

Pada Sidang IPU yang menyoroti krisis migrasi (pengungsi)<br />

di Eropa, Asia Tenggara, Afrika hingga Timur Tengah tersebut,<br />

DPR juga menyampaikan apresiasi terhadap kemurahhatian<br />

Lebanon, Yordania, Mesir, Irak dan Afrika Utara yang telah<br />

menjadi penampungan sekitar empat juta pengungsi Suriah.<br />

Konflik Suriah itu sendiri menurut Delegasi DPR telah menimbulkan<br />

kesedihan bagi pengungsi Palestina yang ada di<br />

Suriah. “Mereka adalah pihak yang terdampak paling parah<br />

dalam konflik bersenjata yang berlangsung. Dari sekitar<br />

560.000 pengungsi Palestina di Suriah,” imbuh Fadli.<br />

Karena itu, lanjut Fadli, Indonesia menyambut baik respon<br />

dan dukungan komunitas internasional terhadap resolusi sidang<br />

Umum PBB yang mengizinkan bendera pengamat bukan<br />

anggota termasuk Palestina berkibar di Kompleks PBB. “Dukungan<br />

tersebut sangat penting untuk pengakuan kedaulatan<br />

rakyat Palestina dan mengembalikan tanah dan rumah serta<br />

penghidupan yang semestinya mereka miliki,” tegas Fadli Zon.<br />

Lebih lanjut Fadli menandaskan, arti penting Dewan Keamanan<br />

PBB untuk menjadi wadah yang memegang teguh nilai-nilai<br />

dan prinsip-prinsip piagam PBB. “Jika gagal, rezim keamanan<br />

dunia akan kehilangan kepercayaan. Karena itu saya<br />

menghimbau seluruh anggota PBB untuk berhenti memolitisir<br />

Dewan Keamanan PBB dan segera mencari solusi permanen<br />

atas isu-isu yang ada,” pinta Fadli seraya menutup pidatonya<br />

dengan penegasan bahwa rasa kemanusiaan sejatinya memanggil<br />

kita untuk mengakhiri segala bentuk peperangan dan<br />

konflik yang ada.<br />

Dalam Sidang Umum, telah disepakati pula emergency item<br />

menjadi resolusi IPU ke-133 dengan topik The Role of the IPU,<br />

Parliaments, Parliamentarians and International and Regional<br />

Organizations in Providing<br />

Necessary Protection<br />

and Urgent Support to Those<br />

who Have Become Refugees<br />

Through War, Internal Conflict<br />

and Social Circumstances,<br />

According to the Principles of<br />

International Humanitarian<br />

Law and International Conventions.<br />

Resolusi tersebut berisi<br />

beberapa pasal di antaranya:<br />

mengimbau agar parlemen<br />

bekerjasama dengan organisasi antarpemerintah maupun<br />

LSM untuk mengidentifikasi penyebab arus pengungsi; mengakui<br />

prinsip tanggung jawab internasional terkait pengungsi<br />

untuk melindungi mereka melalui bantuan kemanusiaan dan<br />

memenuhi HAM mereka.<br />

Kepada seluruh negara yang tengah menampung pengungsi,<br />

diminta untuk mematuhi prinsip-prinsip Hukum Humaniter<br />

Internasional (IHL) dan hukum internasional terkait pengungsi<br />

dengan menyediakan kebutuhan dasar mereka, menghindari<br />

permusuhan ataupun penyalahgunaan kekuasaan terhadap<br />

harkat dan martabat mereka ataupun main hakim sendiri dan<br />

perlu pula mengingat bahwa setiap pengungsi harus mematuhi<br />

setiap aturan hukum dan upaya untuk menjaga ketertiban<br />

umum di negara penampung.<br />

Selain agenda Sidang Umum, Delegasi DPR juga mengikuti<br />

beragam kegiatan yang tersebar dalam organ-organ IPU yakni<br />

Standing Committee on Peace and International Security,<br />

Standing Committee on Sustainable Development, Finance and<br />

Trade, Standing Committee on Democracy and Human Rights,<br />

Standing Committee on UN Affairs, Committee To Promote Respect<br />

for International Humanitarian Law, Meeting of Women<br />

Parliamentarians, Forum of Young Parliamentarians. Selain<br />

terlibat dalam beragam agenda persidangan IPU, Delegasi DPR<br />

juga berkesempatan untuk berdialog dan bertatap muka dengan<br />

sejumlah Delegasi seperti Parlemen Mongolia dan Parlemen<br />

Irak. (SKR) FOTO: DOK./PARLE/IW<br />

EDISI 130 TH. XLV, 2015<br />

67

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!