bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization
bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization
bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Bergantung pada Tali Rapuh<br />
Saat wawancara mereka biasanya diminta memperlihatkan dokumen pribadi seperti KTP, Kartu<br />
Keluarga, surat izin dari orangtua (bagi yang belum menikah) atau suami (bagi yang sudah menikah<br />
berikut surat nikah).<br />
Khy menceritakan proses wawancara yang dilaluinya:<br />
Ya terus dites, diinterview Bahasa Inggris dan matematika. Satu-satu, lisan dan tulis. Lisannya<br />
itu langsung. Cuma matematika dan Bahasa Inggris yang tulis.<br />
Utr yang berminat bekerja sebagai buruh pabrik di Malaysia menambahkan,<br />
44<br />
Jadi tes tulis matematika dan Bahasa Inggris. Saya bingung waktu itu. Lah... katanya kerja<br />
elektro di pabrik, tapi tesnya kok matematika dan Bahasa Inggris ? Tesnya sih gampang,<br />
mudah kok mbak...<br />
Usai menjalani serangkaian tes, mereka ditempatkan di penampungan milik PJTKI. Selama di<br />
penampungan mereka bertemu calon buruh perempuan lainnya. Topik pembicaraan sehari-hari<br />
di penampungan mulai dari saling berbagi pengalaman, membicarakan biaya yang telah<br />
dikeluarkan, dan negara tujuan bekerja. Hal remeh-temeh seperti kondisi keluarga, kawan, kerabat,<br />
juga menjadi bahan perbincangan.<br />
Tes kesehatan yang harus dilakukan calon buruh migran asal Bojonegoro meliputi pemeriksaan<br />
darah, urin, penglihatan atau mata, dan rontgen. Jika mengidap jenis penyakit tertentu mereka<br />
akan diminta berobat terlebih dahulu. Tetapi jika penyakitnya sudah tergolong parah, PJTKI<br />
akan memulangkan mereka kembali ke kampung halamannya.<br />
Win menceritakan tes kesehatan yang harus dilaluinya:<br />
Waktu di medical (tes kesehatan) itu kan sama-sama mbak, ya sekitar tiga puluh orang. yang<br />
di-medical gak cuma yang mau ke Malaysia, ada Hongkong, dan Taiwan. Pokoknya TKI-TKI itu<br />
jadi satu. Aku dites air kencing, dites darah, rontgen, terus mataku normal nggak.<br />
Khusus calon buruh yang akan menjadi pekerja rumah tangga (PRT), setelah lulus tes kesehatan<br />
mengikuti berbagai pelajaran di Balai Latihan Kerja (BLK). Pelajaran dimulai teng dari pukul 7 - 12<br />
siang. Mereka kemudian mendapat waktu istirahat satu jam sebelum pelajaran dilanjutkan hingga<br />
sore hari. Mata pelajaran yang diberikan di BLK meliputi kemampuan bahasa, memasak, bersihbersih<br />
rumah, mencuci kloset, dan setrika pakaian. Mereka juga dituntut menguasai bidang<br />
pekerjaan khusus lainnya seperti mengurus orang jompo, merawat bayi, menjaga toko, dan<br />
sebagainya. Bagi mereka, bekal latihan di BLK memang berguna untuk bekerja di luar negeri.<br />
Lamanya proses belajar tergantung masing-masing PJTKI. Ada yang cukup seminggu tetapi ada<br />
juga yang sampai satu bulan. Setelah proses dijalani, mereka menunggu tanggal keberangkatan<br />
ke negara tujuan.<br />
Win menceritakan pengalamannya di penampungan:<br />
Pukul empat pagi itu bangun, yo sholat shubuh. (Lalu) Ikut belajar bersama. Menghafal disitu<br />
kan ada empat pelajaran kan, Bahasa Inggris, tata boga, tata graha, dan perawatan. Jadi kita<br />
ini harus hapal namanya perawatan, caranya merawat (orang) jompo, cara merawat baby.<br />
Kalau pelajaran itu kadang dua jam baru istirahat terus pelajaran lagi. Kalau kelas perawatan<br />
selesai, kita istirahat nanti masuk lagi Bahasa Inggris. Yang ada gurunya itu kan jam delapan<br />
sampai pukul empat sore.<br />
Mengenai suasana belajar di sebuah Balai Latihan Kerja (BLK) PJTKI, Win mengungkapkan:<br />
Itu diajarkan cara merawat luka, luka bakar, terus disuruh menghapal alatnya itu apa saja, ya<br />
alat untuk membalut luka. Terus Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris juga. Kadang di sana