26.04.2013 Views

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bergantung pada<br />

<strong>tali</strong> <strong>rapuh</strong><br />

Bab<br />

Bab<br />

4<br />

Mereka <strong>bergantung</strong> pada <strong>tali</strong> yang <strong>rapuh</strong>. Mereka amat rentan terinfeksi HIV/AIDS.<br />

Pintu-pintu kerentanan ada di begitu banyak titik yang tersebar pada keseluruhan<br />

proses migrasi yang dijalani buruh migran perempuan.<br />

Risiko memang mengintip di segenap titik. Saat para buruh migran perempuan pertama kali<br />

direkrut dari desa, menanti di penampungan/PJTKI, menjalani tes kesehatan, berada di rumah<br />

majikan atau tempat bekerja, dalam pergaulan di negara tempat bekerja, juga saat kepulangan<br />

ke kampung halaman. Bahkan, ketika mereka berkumpul kembali dengan kekasih dan suami<br />

yang telah berbilang tahun ditinggalkan, risiko terinfeksi HIV/AIDS tetap saja ada.<br />

begitulah posisi buruh migran perempuan. Mereka begitu rentan tertular HIV (Human<br />

Immunodeficiency Virus, virus perontok kekebalan tubuh). Sepercik pengakuan mereka bisa<br />

memberi gambaran tentang betapa rentan posisi mereka.<br />

4.1. 4.1. Situasi Situasi Rentan Rentan P PPada<br />

P ada Buruh Buruh Bigran Bigran Perempuan Perempuan Asal<br />

Asal<br />

Sumenep<br />

Sumenep<br />

Buruh migran perempuan asal Sumenep, Madura, yang bekerja di Arab Saudi, disadari atau<br />

tidak, berada pada posisi korban kekerasan. Posisi mereka tak jauh berbeda dengan korban<br />

pelecehan seksual, atau mereka yang hak atas kesehatannya tidak dipenuhi. Mereka juga<br />

ditempatkan sebagai warga kelas dua, dianggap kaum lemah, bodoh, dan penurut oleh pihakpihak<br />

yang terlibat dalam proses migrasi.<br />

Lebih-lebih lagi, para buruh migran asal Sumenep kebanyakan melalui jalur ilegal atau tidak<br />

berdokumen dengan menggunakan visa umroh. Kondisi ini membuat mereka tidak memiliki<br />

perlindungan resmi yang memadai. Situasi ini masih diperparah dengan minimnya pemahaman<br />

para buruh tentang kesehatan. Akibatnya, mereka berada pada situasi berisiko tinggi tertular<br />

infeksi penyakit menular seksual (IMS), termasuk juga HIV/AIDS.<br />

Kerentanan bermula sejak calon buruh menentukan pilihan memakai visa umroh. Jalur ini membuat<br />

mereka tidak berkesempatan melalui tes kesehatan. Dan, meskipun hanya hanya beberapa hari<br />

menetap di penampungan, para buruh ini juga menghadapi risiko terinfeksi HIV/AIDS.<br />

49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!