26.04.2013 Views

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bergantung pada Tali Rapuh<br />

asal. Meskipun dipulangkan paksa, tetap saja buruh migran disambut dengan meriah dan hangat<br />

oleh keluarga, teman, serta kerabat.<br />

Bagi Hym, hangatnya sambutan keluarga tak bisa menghapus rasa kecewa. Pulang ke tanah air<br />

sama saja berpisah dengan suaminya, pria Turki itu. Hingga penelitian ini dilakukan, dia tidak<br />

mengetahui nasib hubungannya dengan sang suami. Rasa sepi sering melanda Hym. Dia juga<br />

tidak tahu apa yang dilakukan suaminya saat ini. Berbagai pertanyaan sering mendera: apakah<br />

suaminya tetap membuka usaha restauran di Arab Saudi? dengan siapa dia melampiaskan hasrat<br />

seksualnya? Atau, sudahkah dia kembali berkumpul dengan anak istrinya?<br />

Berbagai situasi rentan tergambar dari pengalaman buruh migran perempuan yang pernah<br />

bekerja di Arab Saudi. Mereka bahkan tidak menyadari adanya ancaman bahaya. Lingkungan<br />

dan orang-orang di sekitar proses migrasi berlangsung sangat memungkinkan terjadinya<br />

penularan HIV/AIDS kepada para buruh.<br />

Tentu saja pemahaman para buruh tentang HIV/AIDS sendiri sangat terbatas. Tambahan lagi<br />

tidak ada lembaga atau institusi yang melakukan sosialisi mengenai hal ini kepada mereka.<br />

Walhasil, buruh migran, terutama yang memilih jalur ilegal atau tidak berdokumen, berada pada<br />

posisi yang cukup berisiko tertular HIV/AIDS.<br />

Kerentanan juga muncul akibat berbagai faktor eksternal yang tidak terkontrol. Misalnya<br />

keterlibatan buruh migran perempuan dengan laki-laki yang tidak jelas asal usulnya, atau<br />

penampungan yang tidak memberikan rasa aman bagi para perempuan.<br />

Pada sisi lain, mekanisme kerja tanpa kontrak justru membuat buruh migran perempuan dapat<br />

melindungi diri mereka dari tindakan majikan yang sewenang-wenang. Mereka bisa menghentikan<br />

hubungan kerja secara sepihak ketika diri mereka berada pada posisi yang tidak aman atau<br />

dilecehkan secara seksual. Hal ini mustahil dilakukan buruh migran perempuan yang terikat kontrak<br />

kerja dengan majikan.<br />

4.2. 4.2. 4.2. Situasi Situasi Rentan Rentan P PPada<br />

P ada Buruh Buruh Migran Migran Perempuan Perempuan asal asal<br />

asal<br />

Malang<br />

Malang<br />

Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan adalah tujuan kebanyakan buruh migran perempuan asal<br />

Malang. Sebelum berangkat ke negara tujuan, mereka harus berada di penampungan PJTKI<br />

sekitar tiga minggu. Lamanya penantian ini antara lain karena proses pembuatan paspor, visa<br />

kerja, juga upaya mendapatkan majikan.<br />

Masa penantian di penampungan yang cukup lama ini relatif berisiko. Hal ini membuka<br />

kemungkinan calon buruh migran perempuan mengalami perlakuan semena-mena dari petugas<br />

penampungan.<br />

Informan yang menolak disebut namanya mengisahkan,<br />

54<br />

Petugasnya (PJTKI) sih baik-baik. Ya, paling kita digoda-goda dikit. Kita nggak anggep ajalah.<br />

Tapi kita paling suka takut ya, namanya jauh dari kampung, kita ndak kenal orangnya. Siapa<br />

yang tahu sih dia gimana gitu ya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!