26.04.2013 Views

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

bergantung tali rapuh cokelat.pmd - International Labour Organization

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pengumuman hasil tes kesehatan biasanya dipampang pada papan pengumuman yang ada di<br />

penampungan PJTKI. Ada pula yang diumumkan langsung secara lisan oleh pihak petugas PJTKI.<br />

Calon buruh migran perempuan yang tidak lulus tes kesehatan biasanya akan dipanggil langsung<br />

ke kantor PJTKI untuk diberikan pengarahan.<br />

Informan Yom menjelaskan,<br />

Iya dikasih tau. Sama orang PT… Yang dibaca ya cuman bagian yang penting-penting saja.<br />

Kayak rontgen gitu tak (aku) liat. Kalau darah..golongan darah itu nggak liat aku.<br />

Ada pula PJTKI yang memberikan hasil tes kesehatan secara tertulis dengan rangkap dua. Satu<br />

lembar dokumen asli diserahkan kepada calon buruh, dokumen rangkapnya disimpan pihak<br />

PJTKI disatukan dengan berkas dokumen lainnya.<br />

Kebanyakan calon buruh migran tidak memahami perihal hasil tes kesehatan atas dirinya. Selain<br />

tidak dapat memahami isi informasi dalam lembaran hasil tes kesehatan, hasil tes itu terkadang<br />

juga ditulis dalam Bahasa Inggris yang tidak mereka pahami.<br />

Seorang bekas buruh migran di Arab Saudi yang menggunakan jalur resmi mengatakan bahwa<br />

tes kesehatan dilakukan ulang di negara tujuan bekerja. Buruh migran berdokumen atau legal di<br />

Arab Saudi yang diperpanjang kontrak kerjanya setelah dua tahun, wajib mengikuti tes kesehatan<br />

lagi. Artinya, di tempat bekerja ada beberapa negara tujuan yang menerapkan kewajiban buruh<br />

migran perempuannya melakukan tes kesehatan secara rutin minimal dua tahun sekali.<br />

Situasi kerentanan yang dihadapi para buruh migran perempuan, saat tes kesehatan mereka<br />

tidak mengetahui apakah peralatan medis, seperti jarum suntik yang digunakan adalah jarum<br />

yang steril bukan bekas pakai. Kurangnya pengetahuan ini karena memang mereka tidak<br />

mendapat pemberitahuan petugas tes kesehatan perihal peralatan medis yang digunakan.<br />

Kerap terjadi calon buruh yang mengetahui dan melihat jarum suntiknya bekas pakai atau tidak<br />

steril, mereka tidak berani menolak apalagi meminta jarum yang baru. Hal ini menunjukkan<br />

kebanyakan calon buruh migran perempuan tidak paham bahaya menggunakan jarum suntik<br />

bekas pakai. Mereka seringkali memposisikan dirinya sebagai pihak nomor dua di masyarakat.<br />

Akibatnya buruh migran perempuan kerap kali tidak berani mengungkapkan perasaannya. Padahal<br />

sikap tegas dan keberanian menyampaikan pendapat sebenarnya dapat menjadi senjata<br />

perlindungan diri.<br />

Seorang mantan buruh migran berkisah tentang pemeriksaan darah yang dialaminya di Arab<br />

Saudi. Dia menyaksikan dokter mengambil jarum suntik yang sudah tidak terbungkus plastik dari<br />

sakunya. Informan itu yakin bahwa jarum suntik yang dimaksud sudah bekas pakai. Namun, melihat<br />

pemandangan ini, si informan diam saja dan mengaku tidak berani bertanya.<br />

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril oleh para petugas pelaksana tes kesehatan sangat<br />

membahayakan calon buruh migran perempuan. Penularan HIV melalui darah orang lain pada<br />

jarum suntik seharusnya dapat dicegah sedini mungkin, khususnya oleh petugas medis di klinik<br />

tes kesehatan.<br />

Ketidaktahuan calon buruh migran akan hal ini, rendahnya status dan posisi perempuan di<br />

masyarakat, serta tidak adanya sosialisasi dari pihak PJTKI dan petugas pelaksana tes kesehatan<br />

membuat calon buruh migran perempuan semakin rentan terinfeksi HIV/AIDS.<br />

59

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!