14.06.2013 Views

sirkulasi udara di atmosfer

sirkulasi udara di atmosfer

sirkulasi udara di atmosfer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

atau celah <strong>di</strong> antara se<strong>di</strong>men – se<strong>di</strong>men ini. Yang sama, organisme penggali yang<br />

menghuni ruang interstitial ini <strong>di</strong>anggap sebagai organisme interstitial.<br />

Air interstitial berasal dari pelapisan air laut yang secara permanen menutupi se<strong>di</strong>men<br />

subtidal atau bahwa banjir perio<strong>di</strong>k zona intertidal pada saat air pasang. Karena air yang<br />

lebih asin secara umum lebih padat daripada air dengan salinitas rendah, air yangpaling<br />

asin akan <strong>di</strong>temukan secara cepat <strong>di</strong> bawah dasar. Adalah air asin ini yang merembes<br />

menja<strong>di</strong> se<strong>di</strong>men dan membentuk air interstitial. Sebagai hasilnya organisme penggali<br />

dasar dari zona subtidal dan intertidal akan tetap terekspos pada air asin gbr 13.8.<br />

Akan tetapi terdapat dua pengecualian; muara yang <strong>di</strong>dominasi tidal dan yang merupakan<br />

area sub dan intertidal yang menerima masukan air tanah signifikan. Seperti yang <strong>di</strong>bahas<br />

sebelumnya muara yang <strong>di</strong>dominasi tidal menunjukkan fluktuasi salinitas maksimum,<br />

menyebabkan variasi luas dalam salinitas air interstitial. Sepanjang banyak air tanah garis<br />

pantai, terbentuk oleh air hujan yang merembes ke dalam se<strong>di</strong>men terestrial, bergerak<br />

horizontal dan menyilang permukaan bumi pada zona intertidal dan subtidal. Jika hal ini<br />

terja<strong>di</strong> air tanah yang kurang padat akan naik ke atas air interstitial asin yang lebih padat.<br />

Organisme penggali mungkin akan terekspos pada aliran kontinu air tanah yang naik.<br />

Reduksi salinitas ini pada air interstitial mungkin pas untuk menghilangkan organisme<br />

penggali dasar <strong>di</strong> area sepeti itu gbr 13.9.<br />

Di dalam porsi yang lebih atas, se<strong>di</strong>men intertidal <strong>di</strong>banjiri hanya pada saat air pasang,<br />

ketika air pantai yang lebih asin terbawa naik menuju porsi daratan pada saat air pasang.<br />

Sebaliknya lebih banyak porsi menuju laut dari zona intertidal yang tertutup oleh air<br />

dengan salinitas yang lebih rendah, <strong>di</strong>karenakan naiknya jumlah air sungai yang mengalir<br />

ke muara pada saat air surut. Sebagai hasilnya salinitas interstitialnya lebih tinggi pada<br />

horizon air surut, yang sering membuat organisme laut intersttial menembus jauh lebih ke<br />

atas pada saat horizon air pasang daripada yang terja<strong>di</strong> saat horizon air surut.<br />

Salinitas air interstitial juga memainkan peranan penting dalam <strong>di</strong>stribusi organisme<br />

penggali intertidal pada pantai penghalang. Pantai – pantai ini berkembang pada sisi<br />

menuju laut dari muara, secara umum jauh dari input air tawar sungai. Karena jarang<br />

terekspos <strong>atmosfer</strong> dan tertutup oleh air laut, dapat <strong>di</strong>duga bahwa organisme yang hidup<br />

<strong>di</strong> pantai – pantai ini adalah stenohaline bab 11 dan mampu bertahan hanya pada air yang<br />

lumayan asin saja. Agaknya organisme ini, khususnya yang tinggal <strong>di</strong> atau menjorok ke

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!