14.06.2013 Views

sirkulasi udara di atmosfer

sirkulasi udara di atmosfer

sirkulasi udara di atmosfer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

fotosintesis., seringnya benar – benar mengurangi kolam air pasang kolam tidal oksigen<br />

larut. Ketika air pasang,kolam air tersebut sekali lagi <strong>di</strong>genangi air laut kaya oksigen.<br />

Meskipun kolam tidal <strong>di</strong> horizon tengah dan pasang menyimpan air dan melindungi biota<br />

dari kekeringan, mereka mengalami kon<strong>di</strong>si parah yang lain. Sebagai hasilnya, hanya<br />

organisme yang mampu bertahan dalam kon<strong>di</strong>si ini <strong>di</strong>temukan dalam kolam tidal; alga<br />

hijau, anemon, landak laut, barangas, kerang laut besar, dst.<br />

Pantai berpasir<br />

Garis pantai berpasir menawarkam kontras yang jelas dengan pantai berbatuan. Alam<br />

area ini substrat tidaklah tetap, tetapi mudah pindah oleh ombak dan aliran. Hal ini<br />

menciptakan lingkungan yang terus berganti yang menawarkan beberapa titik<br />

penempelan bagi populasi hewan dan tanaman yang merupakan karakteristik garis pantai<br />

berbatuan. Sebagai akibat dari substrat yang konstan berganti, organisme penggali adalah<br />

penghuni pantai berpasir; permukaan se<strong>di</strong>men sering nampak sebagai dan seringnya<br />

memang, kosong akan kehidupan.<br />

Faktor abiotiks utama yang mengontrol <strong>di</strong>stribusi tanaman dan hewan pada garis pantai<br />

berpasir adalah ukuran se<strong>di</strong>mennya. Ukuran se<strong>di</strong>men secara langsung mempengaruhi<br />

jumlah air interstitial yang tersimpan oleh se<strong>di</strong>men. Pasir yang baik, dengan jalan yang<br />

banyak dan berliku – liku, mampu menyimpan sejumlah besar air interstitial. Sebagai<br />

akibatnya sub permukaan se<strong>di</strong>men jarang kekeringan, bahkan jika terletak <strong>di</strong> horizon air<br />

pasang. Se<strong>di</strong>men kasar, sebaliknya, benar – benar kering dan se<strong>di</strong>men sub permukaannya<br />

cenderung cepat kering sebentar setelah air surut. Akibatnya organisme penggalinya yang<br />

menghuni substrat yang ter<strong>di</strong>ri dari pasir baik jarang lemak terhadap kekeringan. Lebih<br />

jauh se<strong>di</strong>men lapisan memberikan banyak sekat; oleh karena itu; perairan interstitial yang<br />

mengelilingi organisme ini jarang mencapai temperatur rendah dan tinggi yang<br />

mematikan. Meskipun substratnya secara konstan berganti pada pantai berpasir,<br />

organisme yang menghuni area ini terekspos pada kon<strong>di</strong>si yang kurang keras daripada<br />

yang berada <strong>di</strong> garis pantai berbatuan.<br />

Karena substratnya terus menerus berganti, organisme penggalinya telah<br />

mengembangkan satu dari dua adaptasi utama yang membuat mereka bisa bertahan <strong>di</strong><br />

bawah kon<strong>di</strong>si seperti ini. Organisme seperti kerang pismo dab siput “zaitun” pesisir<br />

pasifik menggali dengan sangat dalam <strong>di</strong> substrat sehingga mereka jarang terpengaruh

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!