sirkulasi udara di atmosfer
sirkulasi udara di atmosfer
sirkulasi udara di atmosfer
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Berbagai sifat fisik se<strong>di</strong>men <strong>di</strong>telaah sesuai dengan tujuan dan kegunaannya.<br />
Diantaranya adalah tekstur se<strong>di</strong>men yang meliputi ukuran butir (grain size), bentuk butir (<br />
partikel shape), dan hubungan antar butir (fabrik), struktur se<strong>di</strong>men, komposisi mineral,<br />
serta kandungan biota. Dari berbagai sifat fisik tersebut ukuran butur menja<strong>di</strong> sangat<br />
penting karena umumnya menja<strong>di</strong> dasar dalam penamaan se<strong>di</strong>men yang bersangkutan<br />
serta membantu analisa proses pengendapan karena ukuran butir berhubungan erat<br />
dengan <strong>di</strong>namika transfortasi dan deposisi (Krumbein dan Sloss (1983)). Berkaitan denga<br />
se<strong>di</strong>mentasi mekanik ukuran butir akan mencerminkan resistensi butiran se<strong>di</strong>men<br />
terhadap proses pelapukan erosi/abrasi serta mencerminkan kemampuan dalam<br />
menentukan transfortasi dan deposisi. Dengan melihat cara transfor se<strong>di</strong>men dapat <strong>di</strong>lihat<br />
melalui :<br />
1. Transfor Se<strong>di</strong>men pada Pantai<br />
Pettijohn (1975), Selley (1988) dan Richard (1992) menyatakan bahwa cara<br />
transfortasi se<strong>di</strong>men dalam aliran air <strong>di</strong>bedakan menja<strong>di</strong> tiga jenis, yaitu :<br />
- Se<strong>di</strong>men merayap (bed load) yaitu material yang terangkut secara menggeser atau<br />
menggelin<strong>di</strong>ng <strong>di</strong> dasar aliran.<br />
- Se<strong>di</strong>men loncat (saltation load) yaitu material yang meloncat-loncat bertumpu pada<br />
dasar aliran.<br />
- Se<strong>di</strong>men layang (suspended load) yaitu material yang terbawa arus dengan cara<br />
melayang-layang dalam air.<br />
2. Transfor Se<strong>di</strong>men Sepanjang Pantai<br />
Transfor se<strong>di</strong>men sepanjang pantai merupakan gerakan se<strong>di</strong>men <strong>di</strong> daerah pantai yang<br />
<strong>di</strong>sebabkan oleh gelombang dan arus yang <strong>di</strong>bangkitkannya (Komar : 1983). Transfor<br />
se<strong>di</strong>men ini terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> daerah antara gelombang pecah dan garis pantai akibat se<strong>di</strong>men<br />
yang <strong>di</strong>bawanya (Carter, 1993). Menurut Triatmojo (1999) transfor se<strong>di</strong>men sepanjang<br />
pantai ter<strong>di</strong>ri dari dua komponen utama yaitu transfor se<strong>di</strong>men dalam bentuk mata gergaji<br />
<strong>di</strong> garis pantai dan transfor se<strong>di</strong>men sepanjang pantai <strong>di</strong> surf zone.<br />
Transfor se<strong>di</strong>men pantai banyak menimbulkan fenomena perubahan dasar perairan<br />
seperti pendangkalan muara sungai erosi pantai perubahan garis pantai dan sebagainya<br />
(Yuwono, 1994). Fenomena ini biasanya merupakan permasalahan terutama pada daerah<br />
pelabuhan sehingga pre<strong>di</strong>ksinya sangat <strong>di</strong>perlukan dalam perencanaan ataupun penentuan