Laporan Akhir - RarePlanet

More documents

Recommendations

Info

pemakan buah seperti orangutan, suatu kawasan hutan dapat dibagi menjadi petak-petak kecil dengan kualitas yang berbeda-beda. Petak-petak kecil yang paling sering dimanfaatkan oleh orangutan adalah yang sumber makanannya beragam, produktivitas buahnya tetap dan berurut sepanjang tahun (Meijaard, 2001). Bagian hutan yang produktivitasnya tinggi adalah daerah yang memiliki kekayaan jenis tumbuhan yang tinggi seperti daerah “ekoton”. Oleh karena itu, konsentrasi populasi orangutan umumnya juga dijumpai di daerah-daerah ekoton seperti hutan aluvial, kaki pegunungan dan lain lain. 3.4 Populasi Data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) tahun 1993 menyebutkan bahwa di Kalimantan terdapat sekitar 10,200-15,500 orangutan yang hidup di alam. Namun data ini diperoleh sebelum maraknya kejadian kebakaran hutan dan pembalakan liar. Data terakhir pada tahun 2002 memperkirakan tersisa 3500 orangutan dan jumlahnya terus menurun (Wich et al. 2003), dibandingkan dengan estimasi jumlah populasi pada tahun 1997 yang sebesar 12,770 (Rijksen dan Meijaard 1999). Hasil PHVA pada tahun 2004 memperlihatkan jumlah populasi yang lebih besar dari data tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 54,567 – namun jumlah ini bukan disebabkan oleh membaiknya usaha konservasi tetapi lebih karena adanya perbaikan metode survei yang didukung oleh teknologi penginderaan jauh (remote sensing) yang lebih canggih (Departemen Kehutanan, 2007). Populasi orangutan Kalimantan terbesar (sekitar 32.000 individu) dijumpai di hutan gambut di sebelah Utara Sungai Kapuas. Tetapi populasi tersebut tidak berada di dalam sebuah habitat yang berkesinambungan, melainkan tersebar ke dalam berberapa kantong habitat dengan ukuran populasi yang berbeda-beda. Populasi orangutan ini sangat terkait dengan perubahan hutan di Kalimantan. Sementara itu, jumlah orangutan dalam DAS Lesan (termasuk hutan lindung sungai lesan) diperkirakan sebesar 500 (Departemen Kehutanan, 2007) 3.5 Perilaku dan Reproduksi Orangutan adalah primata yang pemalu dan soliter. Biasanya hidup sendiri dalam wilayah yang luas (10-40 km²). Hubungan sosial yang lama hanya terjadi antara ibu dan anak orangutan, yang hidup bersama selama 7 tahun. Setiap malam, orangutan akan menyusun sarang tidur yang terbuat dari daun, dahan, dan ranting pepohonan di atas pohon. Ibu dan anak akan tidur bersama dalam satu sarang tidur. Perkembangbiakan orangutan termasuk lambat. Kemampuan reproduksi dimulai pada umur 7-10 tahun. Orangutan jantan mencapai dewasa kelamin umur 11 – 15 tahun, yang ditandai dengan munculnya bantalan pipi dan berkembangnya kantong suara. Orangutan betina mencapai dewasa kelamin pada umur 10 tahun, dan baru bisa beranak untuk pertama kalinya pada umur 15 tahun. Anak orangutan kemudian diasuh oleh induknya selama 7 – 8 tahun, baru kemudian dilepas. Selama kurun waktu ini, induk orangutan biasanya tidak mau dikawini oleh pejantan. Siklus reproduksi yang panjang ini menyebabkan induk orangutan hanya bisa memiliki 4 – 5 ekor anak orangutan selama rentang hidupnya. Akibatnya populasi orangutan sangat rentan terhadap perburuan dan ancaman – ancaman lainnya. 40
3.6 Makanan Orangutan merupakan satwa yang menyukai segala jenis buah-buahan (frugivora). Namun, primata ini juga mengkonsumsi daun, liana, kulit kayu, serangga dan dan vertebrata kecil. Hingga saat ini tercatat lebih dari 1000 jenis tumbuhan, hewan kecil dan jamur yang menjadi pakan orangutan. Buah mengandung karbohidrat dan lemak yang merupakan sumber utama untuk mendapatkan energi. Sedangkan kebutuhan akan protein diperoleh dengan mengkonsumsi serangga. Untuk memenuhi kebutuhan mineral, primata ini juga kadangkadang memakan tanah (http://savetheorangutan.org/?page_id=19) Gambar 17. Orangutan Satwa Pemakan Buah Makan (feeding), dimana jenis makanan dan bagian-bagiannya serta cara makan meliputi (http://www.yelweb.org/content/suka-dukamengikuti-orangutan-di-ketambe) yaitu : 1) Buah yaitu buah muda, buah yang telah masak dan bagian-bagiannya seperti: daging buah, bagian luar biji, bagian tengah biji dan bagian alam dari biji; 2) Daun : Daun muda dan semua daun baik muda maupun tua; 3) Kambium atau kulit kayu; 4) Stem : Tangkai daun tertentu dan jenis liana yang dimakan seperti manusia makan tebu; 5) Serangga : Rayap, Semut, Ulat dan lain-lain; 6) Bunga dari pohon atau semak di areal; 7) Minum, minum air dari lubang pohon atau alur dam minum susu ibu untuk anak yang masih menyusu; 8) Makan tanah; dan 9) Makan Kukang (Slow loris). Harimau dan ular merupakan predator bagi orangutan remaja, di alam bebas. Untuk orangutan dewasa, hanya manusia yang menjadi musuh utama menurunnya populasi asli di alam. 3.7 Peranan Orangutan dalam Ekosistem Terkait dengan pola makannya, maka orangutan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Melalui kebiasaannya sebagai pemakan buah, orangutan turut menjaga keseimbangan hutan. Setelah memakan habis daging buah kesukaannya, orangutan akan membuang bijinya, atau bijinya keluar bersama kotorannya. Biji ini kelak akan tumbuh menjadi pohon baru, menggantikan pohon lama yang sudah mulai tua dan lapuk. Oleh karena perannya sebagai pemencar biji, ketidakhadiran orangutan di dalam suatu kawasan hutan dapat mengakibatkan kepunahan berbagai jenis tumbuhan terutama tumbuhan yang penyebarannya tergantung/dibantu olehnya. (http://savetheorangutan. org/?page_id=19) Selain itu, orangutan merupakan satwa arboreal yang memiliki daerah jelajah yang luas dan membutuhkan habitat yang sehat dengan struktur keanekaragaman jenis yang baik. Sehingga, jika orangutan dijadikan fokus pengelolaan dan perlindungan, maka seluruh keanekaragaman hayati yang ada dalam wilayah jelajahnya akan ikut terlindungi. 41
Page 1 and 2: LAPORAN AKHIR KAMPANYE BANGGA (Prid
Page 3 and 4: DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………
Page 5 and 6: Gambar 52. Pelatihan Pembuatan Bone
Page 7 and 8: RINGKASAN EKSEKUTIF Kawasan Lindung
Page 9 and 10: 1 LATAR BELAKANG KAWASAN 1.1 Pendah
Page 11 and 12: Pusaka. Menurut informasi kepala ka
Page 13 and 14: Lesan). Rata-rata curah hujan tahun
Page 15 and 16: timber forest product (NTFP) dan pe
Page 17 and 18: 1.4 Kondisi Umum Ekosistem Kawasan
Page 19 and 20: Tabel 5. Kerapatan Sarang Orangutan
Page 21 and 22: a) Konsultasi publik atau musyawara
Page 23 and 24: Dokumen tanggal 25 Agustus 2003 Rum
Page 25 and 26: Meski demikian dengan semakin memud
Page 27 and 28: Berau sebagai Kawasan Lindung. Namu
Page 29 and 30: Upaya yang perlu dilakukan dalam me
Page 31 and 32: Tugas dan fungsi Kelompok Kerja Hut
Page 33 and 34: 2 PENILAIAN KAWASAN 2.1 Matrik Stak
Page 35 and 36: No Peserta/ Stakeholder 11. Kelompo
Page 37 and 38: Struktur Pertanyaan 4. Pertanyaan K
Page 39 and 40: No. Kelompok Target Tempat dan Wakt
Page 41 and 42: uku amdal yang melibatkan pengawasa
Page 43 and 44: pertanyaan-pertanyaan mengenai peng
Page 45 and 46: Gaji tidak lancar (PEKOKA) Kurang k
Page 47: Orangutan betina yang hidup di alam
Page 51 and 52: • Peraturan Pemerintah No. 8 Tahu
Page 53 and 54: No. Program/Aktivitas/Media Sasaran
Page 55 and 56: No. Program/Aktivitas/Media C. Prog
Page 57 and 58: No. Program/Aktivitas/Media (Hearin
Page 59 and 60: Lagu kampanye yang diciptakan dan d
Page 61 and 62: stiker di angkot yang ditumpanginya
Page 63 and 64: Kaos dirancang dalam 2 model yaitu
Page 65 and 66: No. Nama Tokoh Karakter/Sifat Ciri
Page 67 and 68: lesan kepada siswa seperti dimana l
Page 69 and 70: lokakarya ini. Lokakarya selanjutny
Page 71 and 72: Pemanfaatan yang berkelanjutan meru
Page 73 and 74: oleh Kaltim Post mengemukakan ajaka
Page 75 and 76: 4.4.2 Penyuluhan/Pertemuan Kampung
Page 77 and 78: 4.4.5 Perayaan HUT RI (Festival Sen
Page 79 and 80: lainnya sesuai dengan kapasitas mas
Page 81 and 82: pun sangat bermanfaat. Sebagai cont
Page 83 and 84: 4.5.5 Pelatihan Profesional Writing
Page 85 and 86: 5 HASIL SURVEY KAMPANYE BANGGA 5.1
Page 87 and 88: erupa kegiatan sosialisasi lanjutan
Page 89 and 90: Konservasi, jika dikomunikasi denga
Page 91 and 92: 6 ANALISIS KRITIS KAMPANYE BANGGA L
Page 93 and 94: 6.1.3 Poster dan Kalender Sekolah 2
Page 95 and 96: Dengan keterbatasan waktu dan sumbe
Page 97 and 98: 7 REKOMENDASI KAMPANYE BANGGA LESAN
Page 99 and 100:
DAFTAR PUSTAKA Bina Swadaya. 2006.
Page 101 and 102:
9. Teman-teman Pekoka Lesan yang te
Page 103 and 104:
LAMPIRAN LAMPIRAN 1: KUESIONER SURV
Page 105 and 106:
[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapa
Page 107 and 108:
[ ] RRI Samarinda [ ] RSPD [ ] Radi
Page 109 and 110:
[ ] Pendapatan untuk keluarga [ ] P
Page 111 and 112:
Kayu di hutan Sungai Lesan hanya bo
Page 113 and 114:
LAMPIRAN 2 : KUISIONER SURVEI PASCA
Page 115 and 116:
Informasi di koran/majalah [ ] Pali
Page 117 and 118:
[ ] Tidak (TERUSKAN KE PERTANYAN NO
Page 119 and 120:
(21) Apakah Bapak/Ibu pernah bekerj
Page 121 and 122:
Terlibat dalam upaya perlindungan h
Page 123 and 124:
(32) Apa upaya yang bisa dilakukan
Page 125 and 126:
(M) Sosialisasi/penyuluhan dari rum
Page 127 and 128:
“Petric Si Bule Amerika Berlibur
Page 129 and 130:
Bekantan : Sudahlah tidak usah sedi
Page 131 and 132:
Adegan 1 Narator : Suatu hari, di k
Page 133 and 134:
Poh : Iya, tadi aku lagi melamun, s
Page 135 and 136:
Adegan ke 6 Narator : Sesampai di s
Page 137 and 138:
129
Page 139 and 140:
No. Nama Tokoh Karakter/Sifat Ciri
Page 141 and 142:
• Entong dengan sabar membujuk Ul
Page 143 and 144:
Paginya, si penjaga hutan tiba di h
Page 145 and 146:
LAMPIRAN 6 : KLIPING MONITORING MED
Page 147 and 148:
KALTIM POST (3) Gambar 69. Andil Hu
Page 149 and 150:
KALTIM POST (5) Gambar 71. Bupati B
Page 151 and 152:
TRIBUN KALTIM (7) Gambar 73. Orangu
Page 153 and 154:
TRIBUN KALTIM (9) Gambar 75. Hutan
Page 155 and 156:
LAMPIRAN 7 : TEKS LAGU KAMPANYE Jud
Page 157 and 158:
Dalam Mazmur 67 : 7 juga disebutkan
show all

Laporan Akhir - RarePlanet

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?