Laporan Akhir - RarePlanet
Laporan Akhir - RarePlanet
Laporan Akhir - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
lokakarya ini. Lokakarya selanjutnya diadakan di SDN 005 Sido Bangen 17 April 2008<br />
diikuti 11 orang guru dan SDN 002 Muara Lesan 25 April 2008 3 orang guru.<br />
Sumadiyono kepala SDN 005 Sido Bangen peserta lokakarya mengatakan bahwa bukan<br />
hanya orang dewasa yang perlu mengenal Hutan Lindung Sungai Lesan, tetapi anak-anak<br />
pun perlu diperkenalkan sejak dini. Pak Sumadiyono yang sudah mengabdi bertahuntehun<br />
sebagai guru SD di pedalaman Kelay ini mengatakan bahwa anak-anak perlu<br />
mengenal apa itu hutan lindung, apa saja tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya,<br />
apa fungsi dan manfaatnya dalam ekosistem, dan bagaimana cara-cara yang sederhana<br />
bagi anak-anak dapat terlibat dalam upaya pelestarian Hutan Lindung Sungai Lesan. Ibu<br />
Mastaniah dan guru-guru SDN 002 Muara Lesan juga dalam pertemuan dengan tim<br />
kampanye sepakat sedini mungkin keberadaan HLSL perlu diperkenalkan kepada anakanak.<br />
Jika anak-anak mengenal kawasan hutan ini maka sedikit banyak akan menjadi<br />
referensi pelajaran sekolah misalnya saja mata pelajaran sains. Kawasan Lindung Sungai<br />
Lesan yang dekat dengan kampung juga bisa menjadi kawasan untuk tujuan kunjungan<br />
belajar anak-anak, sembari berwisata juga mendapatkan ilmu pengetahuan.<br />
4.2.5 Kemah Konservasi/Kemah Pelajar.<br />
Gambar 34. Suasana Kemah Pelajar di Kawasan Lesan<br />
Program kemah pelajar yang dilaksanakan di stasiun penelitian Lejak-Kawasan Lindung<br />
Sungai Lesan (KLSL) 27 Februari – 1 Maret 2009 ini terselenggara atas kerjasama Badan<br />
Pengelola Kawasan Lindung Sungai Lesan (BP Lesan) dan The Nature Conservancy<br />
(TNC). Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan fungsi lingkungan dan KLSL<br />
kepada para siswa dan guru sebagai salah satu laboratorium alam dimana para siswa<br />
bersama guru dapat belajar dan mengenal hutan dan lingkungan. Kegiatan kemah pelajar<br />
diikuti oleh 14 orang siswa, 7 orang guru dan 4 orang pembicara dari Dinas Pendidikan,<br />
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Badan Lingkungan Hidup.<br />
Kemah pelajar yang berlangsung 3 hari tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang sarat<br />
dengan unsur edukasi dan hiburan. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya berbagai<br />
permainan lingkungan, pagelaran seni dan budaya lokal, tracking dan identifikasi hewan<br />
dan tumbuhan dalam hutan, perlombaan kreatifitas hasil hutan serta cerdas-cermat antar<br />
sekolah. Kerja keras dan kekompakkan tim fasilitator dari The Nature Conservancy, Teater<br />
Bumi, Mahasiswa Pecinta Alam STIEM Berau dan Green OFA ini memang tidak sia-sia,<br />
semua peserta merasa puas dan ingin kembali lagi ke Kawasan Lindung Sungai Lesan.<br />
61