Laporan Akhir - RarePlanet
Laporan Akhir - RarePlanet
Laporan Akhir - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
oleh Kaltim Post mengemukakan ajakan Bupati Berau agar menjaga kelestarian Hutan<br />
Sungai Lesan demi generasi yang akan datang. Menurutnya kawasan ini memiliki satwa<br />
langka yang dilindungi dan unik (tercatat 52 jenis mamalia, 18 jenis kekelawar, 118 jenis<br />
burung, 12 amphibi, 5 jenis reptil) seperti orangutan, bangau storm (bangau badai),<br />
monyet ekor panjang, owa-owa, bekantan dan lain-lain dan sejumlah pohon yang masih<br />
perawan dimana 45 jenis diantaranya adalah jenis pohon pakan dan sarang orangutan.<br />
Lebih tegas Bupati Berau dalam berita Kaltim Post ini mengatakan tidak menginginkan<br />
kawasan ini dieksploitasi walau termasuk kawasan budidaya non kehutanan (KBNK) dan<br />
meminta pengawasan instansi terkait serta masyarakat sekitar kawasan mengingat masih<br />
maraknya penebangan liar yang dapat mengancam kelestarian Hutan Sungai Lesan.<br />
Berita foto Kaltim Post edisi 13 November 2008 yang berjudul Lepas Lelah, dimana diulas<br />
secara singkat bahwa masih utuhnya kawasan<br />
Hutan Berau menjadi daya tarik tersendiri bagi<br />
bupati Berau Makmur HAPK di kawasan Hutan<br />
Lesan, misalnya. Bahkan, di kawasan itu tempat<br />
persianggahan. Disini ada makanan ringan dan<br />
segar. Dalam berita yang lain Bupati Berau juga<br />
mengajak “Ayo Jaga Lingkungan” kepada<br />
masyarakat. Dalam text line foto tertulis Nikmati<br />
Lingkungan: Bupati dan rombongan menelusuri<br />
Kawasan Hutan kelay menggunakan perahu (Kaltim<br />
Gambar 39. Wartawan Kaltim Post dkk Post, July/November2008).<br />
Berita lain yang diangkat oleh Kaltim Post edisi 6 November 2008 yaitu “Berau Raih Tropi<br />
Raksaniyata 2008”, dimana dimana pada teks line tertulis “Hutan Lesan: Makmur HAPK<br />
meninjau Kawasan Hutan yang utuh, ini merupkan andil terbesar dalam meraih<br />
Raksaniyata”. Berita lainnya diterbitkan oleh Radar Tarakan 5 November 2008.<br />
Liputan lain yang diangkat oleh Kaltim Post yaitu pernyataan Bupati Berau dalam suatu<br />
pertemuan dengan pegiat konservasi di Berau yaitu “Kelay dan Segah Dipertahankan”<br />
(Kaltim Post edisi 21 Maret 2009). Berita yang sama sebelumnya diangkat oleh Radar<br />
Tarakan (koran yang satu grup perusahaan dengan Kaltim Post) dengan judul berita<br />
“Lingkungan Segah dan Kelai Dipertahankan” (Radar Tarakan edisi 19 Maret 2009) .<br />
4.3.7 Liputan Tribun Kaltim<br />
Liputan dilakukan oleh Yati Maulana Tribun Kaltim atas kerjasama dengan Pro Media<br />
pada tanggal 13-15 Agustus 2008. Sebagai nara sumber, Tribun Kaltim berhasil<br />
mewawancarai Bupati Berau untuk mendapatkan informasi komitmen daerah terhadap<br />
kawasan. Tribun juga berhasil bertemu dan berdiskusi dengan anggota Badan Pengelola<br />
Lesan (BP Lesan) dari BAPPEDA dan instansi lainnya, anggota PEKOKA (Petugas<br />
Konservasi Kampung) dan masyarakat di sekitar kawasan. Liputan ini dilatarbelakangi<br />
beberapa kekuatiran bahwa para investor atau calon investor juga ikut Departemen<br />
Kehutanan (Dephut), tetap mengacu pada SK Menhut No. 79 dan tetap mengajukan izin<br />
mengelola kawasan. Tribun juga mendapatkan informasi sejauh mana komitmen<br />
masyarakat dalam pengelolaan dan partisipasi masyarakat dalam monitoring dan<br />
pengamanan kawasan.<br />
Hasil liputan Tribun Kaltim yang ditulis wartawan Hayati Maulana Nur dalam 4 artikel<br />
bersambung mengulas potensi kawasan, pengelolaan, ancaman dan upaya penyelamatan<br />
65